FK UISU dan Dinkes Batu Bara Teken Kerjasama Penanganan Covid-19


Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin MAP menyaksikan penandatanganan MoA antara Dekan FK UISU dr Indra Janis MKT dan Kepala Dinas Kesehatan Batubara, drg Wahid Khusyairi di Aula Serbaguna FK UISU Jalan STM.

KANALMEDAN – Menindaklanjuti kesepakatan bersama antara Rektor UISU dengan Bupati Batu Bara beberapa waktu lalu, kini Fakultas Kedokteran UISU bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara menyepakati perjanjian kerjasama (Memorandum of Agreement) dalam penanganan dan penanggulangan Corona Virus Disease (Covid-19) di kabupaten hasil pemekaran dari Asahan itu.

Penandatangan perjanjian kerjasama ini dilakukan Dekan FK UISU dr Indra Janis MKT bersama Kepala Dinas Kesehatan Batu Bara, drg Wahid Khusyairi, disaksikan Rektor UISU Dr Yanhar Jamaluddin MAP, Jumat (11/9/2020) di Aula Serbaguna FK UISU Jalan STM.

Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin MAP dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi dan bangga atas terlaksananya penandatanganan MoA antara Dinas Kesehatan Batu Bara dengan Fakultas Kedokteran itu.
“Saya kira di fakultas kedokteran sangat siap untuk hal itu. Boleh juga dari pendekatan pendekatan agama nantinya, jika dalam pelaksanaan itu diperlukan, saya kira Fakultas Agama Islam kita juga siap membackup kegiatan-kegiatan itu, karena dalam upaya pencegahan ini memang tidak serta merta bisa digunakan melalui pendekatan medis saja, namun pendekatan spiritual juga perlu dilakukan,”ujar Rektor dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi (KS) Andang Suhendi, SS. MA

Selain itu Wakil Dekan Akademik Dakwa Islamiyah dr. Dewi Pangestuti, M.Biomed, Wakil dekan Sarana Prasarana dan Tata kelola dr. Siska Anggraeni, Sp.KK, Wakil Dekan Kemahasiswaan Alumni dan Kewirausahaan, dr. Alamsyah Lukito, M.Kes, Kaprodi Profesi dr Ismurizal SpFK. dan Ka. Prodi ke Sarjana Kedokteran dr. Irma Yanti, M.Biomed serta rombongan Dinkes Batu Bara.

Dekan FK UISU dr Indra Janis MKT dalam kesempatan itu nyamenyampaikan rasa bangganya karena MoA yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara menjelang HUT ke 55 FK UISU pada 1 Oktober mendatang.

“Memorandum Of Agreement ini menjadi salah satu wahana kita untuk bisa berinovasi, kreatif, terhadap dosen dosen dan mahasiswa yang nantinya akan melakukan penelitian di wilayah Kabupaten Batu Bara mengenai penanganan Covid 19,” ujar Indra.

Secara teknis, imbuh Indra, pihaknya akan melakukan penelitian mengenai perilaku masyarakat di Kabupaten Batubara dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

“Rencananya 13 September ini kita sudah harus turun ke sana untuk melakukan penelitian tentang bagaimana perilaku masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat, karena itu setiap daerah pasti berbeda-beda. Nanti akan kita rumuskan apa masalahnya dan apa solusi untuk itu,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Batubara, drg Wahid Khusyairi menerangkan, latar belakang kerjasama ini dilandasi oleh pentingnya partisipasi seluruh pihak.

Dekan FK UISU dr Indra Janis MKT menyerahkan plakat kepada Kepala Dinas Kesehatan Batubara, drg Wahid Khusyairi dan disaksikan oleh Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin MAP, di Aula Serbaguna FK UISU Jalan STM.

“Tidak hanya pemerintah saja, tapi juga masyarakat termasuk tentunya dunia perguruan tinggi. Kita punya pedoman, kita punya peraturan dalam penanganan covid 19 ini, tetapi mungkin sudut pandangnya bisa berbeda-beda, kemudian letak masyarakat itu juga berbeda-beda. Oleh karenanya, kita harus mempelajari sejauh mana perilaku masyarakat kita dalam menyikapi protokol kesehatan yang menjadi keinginan pemerintah. Itu harapan kita,” ujarnya.

Wahid juga menjelaskan, sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 yang lalu yakni tentang memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, pihaknya masih melihat masih banyak masyarakat yang kurang peduli dalam menjalani protokol kesehatan Covid 19.

“Jadi kerjasama ini, FK UISU nantinya akan melakukan penelitian di Kabupaten Batubara atau bisa dibilang survei singkat. Walau sudah ada yang memadai, tetapi kita ingin lebih dalam lagi. Kultur masyarakat itu kan berbeda-beda, saya bilang tadi, status sosial ekonominya bagaimana. Itu yang menjadi landasan kita,” tandasnya. (Nas)



Print Friendly