649 Lulusan UINSU Diwisuda Secara Virtual

Rektor UINSU Prof Dr H Saidurrahman MAg memimpin prosesi wisuda 649 lulusan UINSU secara virtual di Aula UIN SU kampus II Jalan Williem Iskandar Medan, Senin (29/6/2020).

KANALMEDAN – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mewisuda 649 lulusannya secara virtual, Senin (29/6/2020). Hal ini dilakukan karena pandemi Covid -19 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, khususnya di Kota Medan.

“Wisuda konvensional tidak mungkin dilakukan karena melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Tujuannya tentu saja agar kita dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan satu sisi wisuda adalah satu keharusan dan menjadi prasyarat bagi terbitnya ijazah, untuk selanjutnya diserahkan kepada seluruh wisudawan,” kata Rektor UINSU Prof Dr Saidurrahman MAg pada wisuda ke-73 UINSU yang  dilaksanakan secara virtual, di aula Kampus II UINSU, Jalan Willem Iskandar Medan.

Kata rektor, kendati bentuknya berbeda, namun wisuda virtual ini tidak menghilangkan esensi bahkan kesakralannya. Lewat wisuda virtual ini, UINSU Medan ingin menunjukkan keberpihakannya kepada wisudawan dengan kondisi apapun, termasuk pandemi Covid-19 ini tak menghalangi hak untuk memperoleh ijazah untuk selanjutnya digunakan dalam rangka melanjutkan studi ataupun untuk mencari pekerjaan.

Disamping itu, lanjutnya, sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negegri (PTKIN) terunggul di Sumatera, UINSU Medan juga dituntut untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Salah satunya secara keseluruhan terkhusus dosen-dosennya dituntut untuk melek digital atau literasi digital agar proses perkuliahan bisa berjalan dengan baik.

“Bukan saja pendidikan dan pengajaran tetapi juga menyangkut penelitian dan pengabdian masyarakat. Di samping kuliah daring, KKN kita juga peraktik belajar lapangan (PBL) juga dilakukan dengan daring sejak pertengah Maret sampai saat ini, dan kita telah menghentikan perkuliahan tatap muka. Artinya, selama pandemi, perkuliahan tetap berjalan. Hanya saja perkuliahan berpindah dari tatap muka, off line menjadi kuliah daring atau online,” ungkap Prof Saidurrahman.

Rektor UINSU Prof Dr H Saidurrahman MAg

Rektor menyebutkan dalam kuliah daring mendapatkan banyak pelajaran berharga. Salah satu yang terpenting adalah, literasi digital atau melek digital menjadi sebuah keniscayaan. Perkembangan ke depan, di semua ranah kehidupan baik itu sosial, ekonomi, politik, literasi digital menjadi satu keniscayaan. Artinya, jika ingin eksis di masa depan, kemampuan digital atau melek digital menjadi satu syarat.

“Jika tidak, kita tidak saja tertinggal tetapi tidak akan bisa berperan dan berkontribusi sama sekali. Apapun fakultas anda, prodi dan bidang ilmu yang anda minati selama kuliah di UINSU Medan, maka mau tidak mau anda harus melek digital. Bukan hanya itu, anda juga harus memahami bahasa coding yang memang berlaku di dunia digital itu. Untuk menguasainya diperlukan usaha mandiri untuk belajar, mengikuti pelatihan ataupun sejenis workshop,” tutur mantan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UINSU ini.

Kelas Dunia

Prof Saidurrahman menambahkan, UIN SU saat ini sedang mempersiapkan program-program besar dalam rangka persiapan  menuju Universitas Kelas Dunia.

Gagasan besar dan sedang berproses itu adalah, pola pendidikan Ma’had yang akan  diterapkan pada tahun ajaran baru. Pola ini adalah pilihan yang paling mungkin dan sekaligus prospektif, jika kita berkomitmen untuk meningkatkan mutu lulusan UINSU Medan sehingga dapat berkiprah dan bersaing di pentas global.

“Dengan fokus pada peningkatan kemampuan bahasa asing, Arab dan Inggris, Tahfiz dan tahsin Al-Quran serta pembangunan karakter mahasiswa, kita optimis kualitas dan kompetensi lulusan UINSU akan mengalami peningkatan signifikan, ” katanya.

Program Ma’had tidak dimaksudkan untuk memberatkan mahasiswa baru. Malah berbagai persoalan yang dihadapi calon mahasiswa telah diatasi dengan memberikan banyak kemudahan.

“Untuk yang pertama memang terasa berat. Ada kontroversi di sana sini. Namun saya yakin, pada masanya, program ini akan diterima bahkan dinantikan umat karena dampaknya yang signifikan pada peningkatan kualitas,” sebutnya.

Selain itu, UIN SU sudah menyelesaikan proses alih statut tanah 100 hektar di Kualanamu.

“Kita ingin terus berkembang. UINSU Medan saat ini bukan universitas kecil. Dengan 25000 mahasiswa dan hampir 700 dosen dan pegawai, UINSU memiliki modal yang cukup untuk terus berkembang. Di tanah Kualanamu kita akan membangun fakultas kedokteran dan fakultas Ilmu kesehatan, pusat pengembangan ekonomi digital dan kewirausahaan. Di sana juga kita akan membangun Rumah Sakit Internasional. Cita-cita besar ini membutuhkan kerja keras, kesungguhan dan tentu saja kesabaran dan ketabahan,” sebutnya seraya menambahkan gagasan besar yang ketiga adalah, pengembangan bisnis di UIN SU Jalan Sutomo yang statusnya bukan dengan  pinjam atau hak guna semata untuk mengembangkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan sekaligus pusat Bisnis.

Adapun 649 lulusan yang diwisuda tersebar dalam 8 fakultas serta 1 Program Pascasarjana dengan rincian 45 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 94 orang dari Fakultas Syariah dan Hukum, 176 orang Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 34 orang Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, 178 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Bisnis, 2 dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), 6 orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 48 orang dari Fakultas Sains dan teknologi (FST), 63 orang untuk program pascasarjana.

“ Dengan jumlah wisudawan ini, UINSU telah mewisuda 49.624 alumni yang saat ini telah berkiprah di tengah-tengah masyarakat dalam berbagai kehidupan,” tandas rektor. (Nas)

Print Friendly