Prodi MKM Unpri Gelar Webinar Penanggulangan Covid-19
KANALMEDAN – Program Studi (Prodi) Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Prima Indonesia (Unpri) menggelar seminar berbasis web (Webinar) melalui aplikasi Zoom, dengan tema “Memperkuat Sektor Layanan Kesehatan Dalam Upaya Penanggulangan Covid 19” di aula kampus tersebut, Jalan Ayahanda Medan, kemarin.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar itu, Direktur Pusat Penelitian Perubahan Iklim (Climate Change) Universitas Indonesia (UI), Tim Satgas Covid-19 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Prof Budi Haryanto SKM, MSPH, MSc, dan Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr H Alwi Mujahit Hasibuan, MKes.
Webinar tersebut dihadiri Rektor Unpri Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes, Dekan FK Unpri dr Linda Chiuman MKM, Wakil Rektor (WR) II Unpri Dr Ermi Girsang SKM MKes, AIFO dan WR IV dr Ali Napiah Nasution MKT, MKM, ketua panitia dr Sri Lestari Ramadhani Nasution MKM dan Rapael Ginting, SKM MKes.
Prof Budi Haryanto mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus berusaha melakukan tracking ke sejumlah daerah, untuk menemukan kasus baru sebagai upaya pemetaan kasus Covid-19.
Selain melakukan pemetaan, katanya, mulai dari Indonesia bagian barat sampai bagian timur, pemerintah telah menunjuk sejumlah rumah sakit untuk menjadi pusat rujukan perawatan bila ditemukan kasus corona. Langkah tersebut yang sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan seluruh fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit.
“Situasi Covid 19 di Indonesia dari hasil surveilans Epidemiologi diketahui kategori tidak terdeteksi/ tidak menunjukkan gejala, namun menular mencapai 86%. Dalam hal ini, pekerjaan surveilans epidemiologi hampir di atas 97%. Karena itu IAKMI sendiri telah membuat kelurahan relawan yang dikenal dengan RW SIAGA, karena covid 19 unik jadi pencegahan juga harus dengan cara lain. Yang jelas strategi kita salah satunya dengan cara Bagaimana orang sehat tidak sakit,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, sinergi lintas sektor pemerintah daerah dalam menghadapi Covid-19 penting untuk membatasi penularan wabah ini, deteksi dini dan terciptanya ketertiban serta keamanan masyarakat.
“Salah satu upaya yang penting dilakukan adalah pemisahan antara yang sehat dengan yang sakit melalui karantina desa. Pemisahan antara sehat dan sakit itu harus jelas. Masalah penanganan yang kita hadapi adalah pemeriksaan swab tenggorokan yang cukup lama di laboratorium, sehingga sulit untuk meneggakan diagnosa,” katanya.
Alwi berharap, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Unpri dapat menjadi corong-corong sumber informasi terkait pencegahan Covid 19.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unpri Chrismis Novalinda Ginting mengatakan, kegiatan Webinar ini bertujuan untuk mendiskusikan sejauh mana kesiapan sektor layanan kesehatan, terutama fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19.
Rektor juga berharap, seminar ini dapat meningkatkan pemahaman dan meluruskan informasi yang beredar di masyarakat luas, terkait dugaan mewabahnya virus corona di Indonesia.
“Yang prioritas dilakukan dalaam penanganan Covid-19 adalah nyawa manusia. Tenaga kesehatan juga harus lebih diperhatikan, agar sektor pembangunan lain kembali bekerja dengan optimal,” katanya.
Tanpa penyelesaian pandemi yang tuntas, kata rektor, beban ekonomi negara akan jauh lebih besar dalam jangka panjang dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan saat ini. Selain itu, potensi dampak sosial dan politik harus diperhitungkan.
Di tempat terpisah Ketua BPH Unpri Dr Tommy Leonard SH MKn kepada wartawan, Selasa(12/5) mengatakan, Webinar melalui aplikasi Zoom ini merupakan bentuk kepedulian Unpri akan pandemi yang sedang terjadi di Indonesia sekaligus memberikan informasi terkait Covid-19.
Dikatakan Tommy, sejauh ini Unpri telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penularan Covid-19 dan memutus rantai penularan dengan membatasi interaksi langsung dan tidak beraktivitas dalam kerumunan. Di antara yang dilakukan adalah menggelar seminar Webinar.
Selain itu, kata Tommy, untuk meringankan mahasiswa Unpri agar tidak terkendala dalam proses belajar mengajar, mahasiswa melakukan proses belajar mengajar melalui online dari rumah. (Nas)