Kisah Para Relawan Mandiri Covid-19 di Sumut, Fokus Berbuat dan Memberi Solusi


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Whiko Irwan melakukan TalkShow bersama Alween Ong dan Amelia Zulianti Siregar para relawan mandiri Covid-19 Sumatera Utara di Media Centre GTPP Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (4/5).

KANALMEDAN – Kahadiran para relawan mandiri sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan pemerintah dalam mengatasi pandemi global Covid-19 yang dampaknya semakin nyata di tengah masyarakat, baik di sektor kesehatan, sosial dan ekonomi. Para relawan masih tetap fokus berbuat dan memberi solusi di tengah pandemi.

Seperti yang diungkapkan Alween Ong dan Amelia Zulianti Siregar, para relawan mandiri Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) yang berbuat untuk menjadi bagian dari solusi di tengah pandemi. Dipandu Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Whiko Irwan, keduanya berbagi kisah melalui konferensi video secara live di Media Center GTPP Covid-19 Sumut, Senin (4/5), di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.

Alween Ong, seorang pengusaha muda di Medan berbagi kisah bahwa kebiasaan bersedekah memang sudah menjadi budaya pada perusahaan yang ia bangun yakni Alcompany Indonesia. Dengan kondisi Covid-19 saat ini, maka porsi untuk berbagi kepada masyarakat lebih digencarkan lagi dan diperbanyak. “Karena kita sadar, banyak orang yang mengalami situasi sulit di tengah pandemi ini,” ujarnya.

Turun langsung ke masyarakat, Alween bersama timnya memproduksi hand sanitizer untuk dibagi-bagikan secara gratis kepada masyarakat, khususnya kelompok yang masih harus keluar rumah dan bekerja di jalanan. Seperti, tukang becak, tukang butut, ojek online, pedagang dan lainnya. “Karena di awal-awal hand sanitizer dan masker langka dan harga naik, jadi kita bagi secara gratis kepada masyarakat yang paling membutuhkan,” tuturnya.

Selain itu, Alween juga aktif membagi-bagikan sembako untuk meringankan beban masyarakat. Mendatangi rumah-rumah, Alween menyasar masyarakat lemah seperti para orang tua, janda, anak-anak yatim piatu, para pekerja upah harian dan lainnya. Tidak hanya di Medan, wilayah luar Medan juga disasar sebagai penerima bantuan sembako.

“Saya berharap di tengah pandemi ini, masing-masing kita harus berfikir untuk bisa memberikan solusi. Melihat dan berfikir apa yang bisa kita perbuat untuk memperbaiki keadaan, bukan hanya mengkritik,” kata Alween.

Aksi serupa juga dilakukan oleh seorang dosen yakni Amelia Zulianti Siregar. Bersama organisasi Alumni FMIPA USU, Education Foundation, Forahati Medan serta himpunan donasi lainnya, Amelia berkontribusi memberi solusi dengan menghimpun donasi untuk membagikan sembako, masker serta membeli APD yang disalurkan kepada sejumlah rumah sakit yang menangani Covid-19

“Inisiasi ini tumbuh secara langsung dari beberapa kelompok masyarakat untuk membantu memfasilitasi APD. Kami mengumpulkan dana untuk dibelikan APD dan disumbangkan ke sejumlah rumah sakit di Sumut. Kami menganggap bahwa Covid-19 ini bukan hanya masalah kesehatan saja, tetapi masalah kita semua,” jelas Amelia melalui video conference.

Meskipun ada kesulitan dalam pemesanan dan pengadaan APD, Amelia dan timnya mengaku tidak goyah berbuat. Bahkan kedepan, bantuan APD juga akan diperbanyak hingga ke puskesmas-puskesmas di Sumut. “Saya berharap, untuk masyarakat agar mematuhi protokol yang telah diatur pemerintah, khususnya social distancing. Jaga kesehatan, gunakan masker, agar Covid-19 ini segera berakhir,” pesannya. (Nas)

Print Friendly