Lepas Ekspor Sarang Burung Walet, Sabrina Harapkan Kembangkan Produk Hilirnya
KANALMEDAN – Sumatera Utara (Sumut) berhasil mengekspor 593,75 Kg Sarang Burung Walet ke empat negara, yaitu Amerika Serikat, Cina, Prancis dan Australia. Kedepan diharapkan dilakukan hilirisasi sehingga tidak hanya sarang burung walet saja yang ekspor, tetapi juga produk-produk hilirnya.
Pelepasan ekspor ditandai dengan pemecahan kendi dan melepas truk kontainer oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Sabrina, PT Ori Ginalnest Indonesia, Asosiasi UMKM Sumut serta seluruh pihak terkait di Komplek MMTC Blok C Jalan Willem Iskandar Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang, Selasa (10/3).
Sebanyak 593,75 Kg Sarang Burung Walet yang dieskpor PT Ori Ginalnest Indonesia tersebut senilai US$832,154 atau Rp11.650.156.000. Dengan rincian, untuk ekspor perdana ke Amerika sebanyak 52 Kg, Xiamen (Cina) 300 Kg, Ghuangzhou (Cina) 217,75 Kg, Prancis 10 Kg dan Australia 14 Kg.
Sekdaprov Sumut Sabrina menyampaikan apresiasi khususnya kepada PT Ori Ginalnest Indonesia dan Asosiasi UMKM Sumut selaku panitia ekspor. Kedepannya Sabrina menyampaikan harapan agar ekspor tidak hanya bahan baku, tetapi juga produk-produk hilirnya sehingga memiliki nilai tambah.
“Perlu dilakukan hilirisasi. Apalagi ini sifatnya industri padat karya yang akan menyerap banyak tenaga kerja. Dengan dilakukan hilirisasi tentu lebih banyak lagi menyerap pekerja untuk bagian hilirisasinya. Kemudian, jaga terus standar dan kualitas agar semakin meningkat lagi permintaan ekspor ke kita,” ujar Sabrina.
Harapan lain yang disampaikan Sabrina adalah agar PT Ori Ginalnest Indonesia menjadi “orang tua” yang mengayomi dan merangkul para petani kecil sarang burung walet. Begitu pula dengan Asosiasi UMKM Sumut, merangkul para pelaku UMKM. “Karena UMKM ini kekuatannya sudah terbukti dalam menghadapi krisis global. Untuk itu perlu didorong pengembangannya,” ucap Sabrina.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumut Zonny Waldi menyebutkan bahwa Indoensia adalah produsen sarang burung walet terbesar di dunia dengan produksi sekitar 200 ton per tahun. “Dari jumlah eskpor sarang burung walet di Indonesia, Sumut berkontribusi 31 % terhadap ekspor nasional,” tuturnya.
Menurut catatan di Disperindag Sumut, terang Zonny, Provinsi Sumut dalam realisasi penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) volume ekspor sarang walet hingga Oktober 2019 telah mencapai 21 ton. Sedangkan untuk tahun 2020, target ekspor sebanyak 35 ton. “Ini merupakan bagian dari nota kesepahaman dengan 14 negara yang telah ditandatangani pada forum bisnis sarang burung walet bulan November 2019 di Hotel Adi Mulia Medan,” ungkap Zonny.
Sementara itu, CEO PT Ori Ginalnest Indonesia Rusianah optimis untuk mencapai target ekspor sarang burung walet hingga 35 ton. “Berkat bantuan banyak pihak, termasuk Pemprov Sumut, kita yakin bisa capai. Sejauh ini sudah tercapai 20%, ini masih awal tahun. Kita pertimbangkan juga tadi saran dari Ibu Sekda untuk hilirisasi,” tambah Rusianah.
Dengan misi “Bring Indonesia Bird’s Nest to the World, Rusianah berharap bisa mempromosikan sumber daya alam Indonesia ke mancanegara. Pelepasan ditandai dengan pemecahan kendi dan melepas truk kontainer PT Pos Indonesia.
Turut hadir dalam pelepasan ekspor sarang burung walet yakni mewakili Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan unsur Forkopimda Deliserdang, Ketua Asosiasi UMKM Sumut Ujiana Sianturi, mewakili Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI, Kepala Karantina Pertanian Kelas II Medan Kuala Namu Hafni Zahra, Kepala Regional I PT Pos Sumut-Aceh Sri Hendarto, dan Kepala Kantor Bea Cukai Kualanamu Elfi Haris. (Jen)