Keluhan Pelanggan Terhadap PDAM Tirtanadi Masih Tinggi
KANALMEDAN – Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi mengakui, komplin atau keluhan pelanggan terhadap kualitas layanan air minum masih cukup tinggi.

“Perusahaan optimis akan mampu menangani keluhan-keluhan pelanggan tersebut”, kata Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi, Humarkar Ritonga , dalam silaturrahmi dengan Wartawan di Medan, Jumat (21/02/2020).
Didampingi jajaran Humas PDAM Tirtanadi, Muhammad Adelin Ginting, Rifai Parinduri dan lainnya, Humarkar Ritonga mengakui keluhan-keluhan pelanggan akan selalu cepat direspon dan diatasi.
Keluhan pelanggan itu, kata dia, bermacam-macam. Termasuk keluhan kurangnya debit air terutama pada jam sibuk.
CALL CENTER
Seperti diketahui, untuk terus meningkatkan pelayanan publik terkait saran, masukan dan keluhan para pelanggan, PDAM Tirtanadi terus melakukan pembenahan baik secara internal maupun eksternal.
Salah satu diantaranya, dengan melakukan pembenahan sistem layanan ‘Call Center’ yang selama ini menjadi jembatan komunikasi antara PDAM Tirtanadi dan para pelanggannya.
‘Call Center’ yang selama ini dikelola dengan menggunakan layanan 500444 bekerjasama dengan PT. Telkom, saat ini telah dikelola sendiri oleh PDAM Tirtanadi. ‘Call Center’ sendiri bertransformasi menjadi ‘Halo Tirtanadi’.
Humarkar Ritonga menyebutkan, komplin dan keluhan masyarakat yang disampaikan melalui berbagai saluran informasi termasuk media massa, menjadi masukan bagi perusahaan untuk berbenah dan mengatasinya.
Dalam silaturrahmi dengan wartawan tergabung dalam Forwadi (Forum Wartawan Tirtanadi) itu, Humarkar mengharapkan dukungan Pers. Tidak saja dalam memberikan informasi dan program perusahaan kepada masyarakat sebagai pelanggan, tapi juga Kontrol Sosial kepada perusahaan.
“Banyak hal yang harus diinformasikan kepada masyarakat, terutama berbagai kendala dan program. Tentu kami membutuhkan dukungan Pers”, katanya.
Sebagai mitra perusahaan,Humarkar Ritonga berharap agar Forwadi mengambil peran penting. Termasuk dalam melakukan fungsi sosial kontrol.
Sementara sejumlah warga dihubungi mengakui, pada jam-jam sibuk debit air PDAM Tirtanadi yang mengalir ke rumah sangat kecil. Hal ini menurut pelanggan, dimungkinkan karena PDAM Tirtanadi masih mengandalkan sistem gravitasi untuk mengalirkan air ke pelanggan.
“PDAM Tirtanadi belum mengandalkan pompa air, tapi masih memanfaatkan sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Padahal, kondisi rumah pelanggan sangat beragam”, Marudut Situmeang warga Perumnas Mandala Medan juga pelanggan PDAM Tirtanadi. (Jen)