Disdik Medan Kesulitan Data Jumlah Guru Honor
KANALMEDAN – Dinas Pendidikan Kota Medan hingga saat ini belum mampu menyelesaikan persoalan guru honor. Dinas tersebut diharapkan segera melakukan pengakuratan data guru honorer.
Demikian terungkap pada rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi II DPRD Medan dengan Disdik Medan dan Forum Honorer Indonesia (FHI), Selasa (4/2).
Ketua Komisi II DPRD Medan, Aulia Rahman meminta jumlah guru honorer yang terdata di Medan untuk di validasi. Hal itu diperlukan agar diketahui apakah benar dana insentif disuplay ke guru honorer.
“Karena kita mendapat laporan ada honorer yang masih 2 kali dibayarkan,” imbuh Aulia.
Anggota Komisi II DPRD Medan, Dhiyaul Hayati mendesak Disdik agar segera menyelesaikan persoalan data honorer tersebut. Misalnya dengan menyampaikan surat edaran ke sekolah agar mengirimkan nama-nama guru honorer.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Masrul Badri mengaku kesulitan mendata jumlah guru honorer.
Ia mengaku ditunjuk menjadi pelaksana tugas Kadisdik pada awal Desember 2019, dirinya langsung meminta para jajaran untuk segera merampungkan persoalan data guru honorer agar lebih akurat.
“Persoalan ini (mendata guru honorer) memang sulit diselesaikan,” imbuhnya dalam rapat tersebut.
Dia berjanji akan updating (perbaharui) data jumlah guru honorer. Dia juga tidak ingin pendataan tersebut bermasalah.
Masrul menambahkan, untuk memperbaiki pendidikan harus ada kolaborasi dari sejumlah pihak. Termasuk dari DPRD Medan dan organisasi guru.
“Kita juga berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan guru maupun guru honorer. Kolaborasi penting untuk memikirkan apa yang mesti dilakukan meningkatkan kesejahteraan guru,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua FHI Medan, Fahrul Lubis berharap Dinas Pendidikan Kota Medan menghentikan pengangkatan honorer sesuai PP No. 48/2005. Soal kekurangan guru, katanya, dapat diambil dari honorer dengann sistem zonasi.
“Kami juga berharap ada peningkatan kesejahteraan lewat sertifikasi. Bantuan insentif agar ditingkatkan pula,” tukasnya. (Jen)