DPRD Medan Minta Dokter Hewan Tingkatkan Perawatan Hewan di Medan Zoo
KANALMEDAN – Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Siti Suciati turut prihatin matinya seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis), bernama Neneng di Kebun Binatang Medan, Simalingkar B, pada Sabtu (25/1) kemarin. Gajah yang telah puluhan tahun berada di Medan Zoo itu mati karena sakit.
Suci mengaku kaget setelah mendengar kabar duka dari Medan Zoo. Walaupun petugas dan dokter hewan sudah berupaya merawat demi kesembuhan Neneng.
“Secara usia dia gajah yang sudah tua. Memang dokter sudah berusaha namun akhirnya mati,” ungkap Suci kepada wartawan, Senin (27/1).
Dia meminta petugas Medan Zoo dan tim dokter hewan Medan Zoo agar meningkatkan pelayanan dan perawatan terhadap hewan-hewan di lingkungan kebun binatang. Hal itu agar seluruh binatang terus sehat dan menjadi daya pikat wisatawan di luar Kota Medan.
“Saya kira, investigasi medis jenazah untuk memeriksa sebab kematian neneng atau Nekropsi cukup baik dilakukan. Agar kita sama-sama tahu karena apa penyebab kematiannya. Tim dokter juga sudah memberikan vitamin dan antibiotik untuk Neneng ketika sakit, tapi Neneng tidak mau makan,” imbuhnya.
Sementara Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, Putrama Al Khairy menerangkan, gajah betina bernama Neneng sudah berusia 55 tahun. Neneng adalah daya tarik pengunjung saat berada di Medan Zoo.
Tapi sekitar 4 hari sebelum mati, Neneng sempat memilih-milih makanan dan akhirnya menutup mulutnya tak mau makan sama sekali. Hanya 57 botol infus yang masuk ke tubuh Neneng.
Dokter hewan di Medan Zoo, Sucitrawan menyatakan, faktor usia menyebab Neneng meninggal dunia Sabtu (25/1) pagi kemarin. Kini, tim dokter masih melakukan nekropsi guna mengetahui penyebab pasti kematian Neneng. (Jen)