PMII Sumut Apresiasi Polisi Ungkap Pembunuhan Hakim PN Medan
KANALMEDAN – Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumut memberikan apresiasi atas keberhasilan Poldasu bersama Polrestabes Medan mengungkap kasus pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin.
“Saya mengapresiasi gerak cepat Polda bersama Polrestabes yang mampu mengungkap dalang dan pelaku pembunuh Hakim Jamaluddin,” kata Ketua Umum PKC PMII Sumut, Azlansyah Hasibuan, menanggapi rekonstruksi yang dilakukan kepolisian, Senin (13/1/2020).
“Kasus ini akhirnya mendapat titik terang. Atas pengungkapan ini menunjukkan pihak kepolisian tidak main-main dalam memecahkan misteri kasus pembunuhan Hakim PN Medan ini,” sambungnya.
Keberhasilan ini juga dikatakannya menunjukkan keprofesionalan polisi dan jajarannya dalam bekerja.
“Dengan kehati-hatian, akhirnya polisi secara profesional dapat mengungkapnya. Sebagai Ketua PKC PMII Sumut, saya sangat mengapresiasi kinerja polisi atas pengungkapan ini,” katanya.
Azlansyah berharap, pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini secara terang benderang, agar masyarakat tidak bertanya-tanya lagi.
Polisi sudah melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan hakim PN Jamaluddin, Senin (13/1/2020). Dalam rekonstruksi itu terungkap, esekutor pembunuhan hakim Jamaluddin, yakni Jefri Pratama (JP) dan Reza Fahlevi (RF), dijanjikan akan umrah dan diberikan Rp 100 juta oleh otak pelaku yang merupakan istri korban, Zuraidah Hanum (ZH).
“Masih sekadar janji Rp100 juta tapi yang diberikan baru Rp2 juta, begitu juga dengan umrah, masih dijanjikan,” ungkap Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian di sela-sela rekonstruksi tahap I (perencanaan) pembunuhan hakim tersebut, Senin (13/1) sore.
Kata dia, pemberian uang Rp2 juta itu didapat dari lokasi ketiga di The Coffee Town, Jalan Ngumban Surbakti Medan. Di lokasi ini, ketiga tersangka pertama kali bertemu.
Dia menyebutkan, untuk rekonstruksi hari Senin kemarin pihak penyidik mendapatkan 15 adegan para pelaku merencanakan pembunuhan. Ke-15 adegan ini didapat dari 15 lokasi berbeda-beda.
“Yang jelas saya pastikan, lokasi pertama di Kafe Everday Jalan Ring Road. Di lokasi ini ZH bertemu dengan JP. Lokasi kedua, kemudian JP bertemu di warung RF. Ketiga di sini (The Coffee Town), ketiganya baru pertama ketemu. Lokasi berikutnya kemudian setelah terima uang, si RF melakukan pembelanjaan di beberapa lokasi termasuk membeli handphone 2 sekali pakai. Handphone ini digunakan berhubungan antara JP dan ZH,” terang Andi Rian.
“Uang itu juga digunakan untuk membeli jaket, sebo dan sarung tangan. Rencananya rekontruksi tahap II (eksekusi pembunuhan) akan dilakukan pada Kamis (16/1). Sampai saat ini tidak ada kendala,” kata Andi Rian. (Nas)