Cegah Radikalisme, UINSU Perkuat Islam Washatiyah

KANALMEDAN – Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Dr KH Saidurrahman MAg mengatakan, saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan dan ancaman besar berupa rongrongan radikalisme, ekstremisme dan terorisme. Berbagai upaya dan tindakan ekstremisme dan terorisme tidak hanya muncul sebagai ancaman dalam kehidupan masyarakat, tapi juga melakukan pengrusakan dengan cara meneror, termasuk ledakan bom yang terjadi di Mapolrestabes Medan belum lama ini.

“Untuk itulah, kami telah dan terus melakukan upaya penguatan faham Islam washatiyah (tengahan/moderat) dengan menekankan ideologis kebangsaan kepada mahasiswa melalui kurikulum dan kegiatan mahasiswa,” ungkap rektor dalam pidatonya pada wisuda 990 lulusan dan dies natalis ke-46 UINSU di Gelanggang Mahasiswa Kampus I UINSU, Jalan IAIN/Sutomo Ujung Medan, Senin (25/11).

Selain itu, tutur Prof Saidurrahman, bagi civitas akademika, pihaknya juga melakukan penguatan hubungan antara dosen dan mahasiswa, tenaga pendidik serta alumni.

“Hubungan harus terus diperkuat, sehingga celah-celah fahan ekstremisme dapat ditangkal secara lebih dini. Sedangkan di luar kampus, ancaman terorisme juga dapat diredam dengan memperkuat, menghidupkan dan melestarikan budaya lokal yang selama ini menjadi salah satu sumber kearifan masyarakat. Bangsa ini punya segudang kearifan . Budaya-budaya lokal yang sangat menekankan persaudaraan, saling asah, asih dan suh antar sesame warga masyarakat. Itulah penangkal yang ampuh penyebaran faham radikal, ekstremis dan terorisme,” katan Guru Besar Ilmu Politik Islam Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UINSU.

Menurutnya, tindakan terorisme diawali dengan berfikir radikal yang salah arah. Dan, berfikir radikal secara salah atau negatif dapat menghasilkan cara pandang yang dekonstruktif, seperti, memandang orang lain berbeda, sehingga dapat menimbulkan sikap yang intoleran.

“Sikap melihat orang lain secara intoleran adalah sikap yang jauh dari misi dakwah Islam. Dakwah Islam justru disebar bukan melalui sikap sinis dan intoleran kepada pihak lain, namun dengan cara menunjukkan akhlak yang mulia dalam setiap jengkal lapangan kehidupan. Sikap lemah lembut, tidak berhati kasar adalah kunci sukses dakwah Nabi Muhammad SAW,” terang mantan Dekan FSH UINSU ini.

Adapun 990 lulusan yang diwisuda terdiri dari 53 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 113 orang dari Fakultas Syariah dan Hukum, 420 orang Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 21 orang Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, 193 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 54 dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), 25 orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 57 orang dari Fakultas Sains dan Tekhnologi (FST), dan 54 orang dari program pascasarjana.

“Dengan demikian, UINSU telah menghasilkan 48.978 alumnus yang saat ini telah berkiprah di tengah-tengah masyarakat,”sebut rektor.

Hadir dalam acara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Nauval Mahyar, Pangdam Kodam I Bukit Barisan diwakili Kolonel Sugeng Waskito, Kapolda Sumut diwakili Kombes Pol Hery Subiansauri, perwakilan Kejatisu, Komandan Lanud Suwondo, dan Lantamal I Belawan. (Nas)

Print Friendly