ITM Ciptakan Mesin Perajang Ubi bagi Pengrajin Keripik

KANALMEDAN – Mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM) melalui Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) menciptakan mesin perajang singkong sistem mekanis bagi pengrajin keripik singkong (ubi) sambal di Desa Patumbak Kampung, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tim PKMS ITM itu terdiri dari dosen Iswanto ST MT, M Razali, Tony Siagian dibantu dua orang mahasiswa Deardo dan Logos.

“Program ini dibiayai Kemenristekdikti melalui DIPA Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah-I Tahun 2019,” kata Iswanto di kampus ITM Jalan Gedung Arca Medan, Senin (4/11).  

Iswanto menuturkan, kegiatan PKMS yang dilakukan itu adalah suatu program pengabdian masyarakat di salah satu rumah warga sebagai pusat pelaksanaan PKMS. Menurutnya jika dilihat jarak ibu kota Kecamatan Patumbak dengan ibu kota Kabupaten Deli Serdang hanya berjarak sekitar 30 km dan menjadi potensi besar lintas perdagangan.

Apalagi, kata dia, Desa Patumbak Kampung merupakan salah satu sentra ubi atau singkong di Sumut. Produksi ubi yang ditanam masyarakat selain dijual langsung ke pasar, ada juga yang dibuat menjadi keripik sambal dan dipasarkan di daerah dekat tempat tinggal seperti di kantin sekolah, pasar tradisional dan warung.

 “Karena rasanya enak, jenis makanan ini banyak disukai masyarakat di semua kalangan termasuk anak-anak.  Panganan ini sering juga dijadikan bahan tambahan untuk penjual sate dan pedagang sarapan pagi dan lainnya,” sebutnya.

Dia melihat, prospek keripik ubi sangat bagus bagi masyarakat di daerah tersebut, apalagi Patumbak Kampung dikenal sebagai masyarakat suku Batak yang suka makanan pedas.

Dijelaskannya, dalam PKMS ini kegiatan yang dikerjakan untuk memberikan solusi yaitu mengajari dan membuatkan mesin perajang singkong sistem mekanis dengan menggunakan bahan yang higienis.   “Biaya operasional mesin sangat rendah dan kapasitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna,” kata Iswanto.

Tim PKMS ITM mengaku bersyukur dapat membantu warga setempat, dalam mengerjakan pekerjaan terutama perekonomian masyarakat.

“Warga berharap kegiatan seperti itu dapat dilaksanakan kembali di Desa Patumbak Kampung. Ini agar warga bisa terbantu, khususnya masalah penerapan teknologi tepat guna,” tutur Iswanto. (Nas)

Print Friendly