Prof Engkus di UMA: Digitalisasi Ancam Hilangkan 1-1,5 Miliar Pekerjaan

Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Bandung Prof Dr H Engkus Kuswarno MS (kiri) didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP UMA Armansyah Matondang SSos MSi saat menyampaikan kuliah umum di convention hall Kampus I UMA.

KANALMEDAN – Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Prof Dr H Engkus Kuswarno MS mengungkapkan, dii era 4.0 ini memaksa manusia memasuki dua dunia yaitu dunia riil dan dunia virtual. Era digitalisasi mengancam menghilangkan sekitar 1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena posisi manusia digantikan oleh mesin otomatis (leonhard futurist).

Hal itu diungkapkan Prof Engkus saat menyampaikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Medan Area (UMA), di convention hall Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Kamis (17/10).

Kuliah umum yang dimoderatori Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP UMA Armansyah Matondang SSos MSi itu dihadiri Kepala Biro Administrasi Umum UMA Drs Syafruddin Ritonga MAP, Kepala Ousat Informasi dan Kerjasama (PIK) UMA Dr Nina Siti Salmaniah Siregar MSi, dan para dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMA.

Namun, kata Prof Engkus, di balik ancaman tentu ada peluang. “Era digitalisasi berpotensi memberikan tenaga kerja hingga 21 juta pekerjaan baru pada tahun 2025, ” ujar pria kelahiran Garut, 1963 ini.

Prof Engkus kemudian mengingatkan, dalam era industri 4.0, ada lima keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa. Pertama, complex problem solving, yakni kemampuan memecahkan masalah yang masih asing dan belum diketahui solusinya di dalam dunia nyata.

Kedua, kata Engkus, social skill, yaitu kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional intelligence  (kecerdasan emosi).

Ketiga, process skill, kemampuan terdiri dari aktif mendengarkan, berpikir logis, dan monitoring diri dan orang lain. Keempat, system skill, yaitu kemampuan untuk dapat mengambil pertimbangan dan keputusan dengan pertimbangan cost benefit (manfaat biaya) serta kemampuan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan.

“Sedangkan kelima, cognitive abilities. Yaitu skill yang terdiri dari cognitive flexibility, kreativitas, alasan logis, sensibilitas masalah dan mathemacal reasoning (penalaran matematis) serta visualisasi,” kata Guru Besar Ilmu Konikasi Unpad ini.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahaiswaan FISIP UMA Armansyah Matondang kepada wartawan mengatakan, kuliah umum ini diharapkkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam menyikapi era revolusi industri 4.0.  “Di sini mahasiswa diingatkan agar meningkatkan skill agar tidak terlindas oleh era digitalisasi ini. Karena di balik tantangan terbuka lebar peluang,” kata kandidat doktor komunikasi UINSU ini. (Nas)

Print Friendly