Tim Unpab Latih IRT Mengolah Labu Kuning Jadi Wajik, Dodol dan Kerupuk

Dengan bimbingan tim pengabdian Unpab, para ibu rumah tangga di Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang mempraktikkan cara mengolah labu kuning (waluh) menjadi wajik, dodol dan kerupuk. 

KANALMEDAN – Tim pengabdian masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan melatih para ibu rumah tangga (IRT) di Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, mengolah labu kuning (waluh) menjadi wajik, dodol dan kerupuk. IRT di desa tersebut juga dilatih memasarkan produknya secara online (e-commerce).

Ketuai Tim Pengabdian Unpab Mesra B, SE, MM didampingi anggota tim Dewi Nurmasari Pane, SE, MM dan Sri Wahyuni, SKom, MKom kepada andalas, di Kampus Unpab, Jalan Gatot Subroto Km 4,5 Medan, Selasa (10/9) mengatakan, kelompok IRT sebagai mitra terlebih dahulu mendapat pembekalan guna menguatkan jiwa kewirausahaan mereka.

 “Para IRT Desa Kelambir Lima Kebun dimotivasi bahwa desa mereka memiliki tanaman unggulan yaitu labu kuning (waluh) yang bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti wajik, dodol dan kerupuk,” kata Mesra B.

Untuk mengolah labu kuning menjadi produk bernilai ekonomi, kata Mesra B, tim Unpab kemudian melakukan pelatihan berupa demo langsung tentang cara mengolah labu kuning menjadi wajik, dodol dan kerupuk.

“Semua peralatan dan bahan yang diperlukan disiapkan oleh tim pengabdian Unpab sehingga mitra (IRT) bisa praktik langsung. Selain praktik langsung, mitra juga diajarkan cara memasarkan produk secara online (e-commerce),” kata dosen Fakultas Sosial Sains Unpab ini.

Pelaksanaan pengabdian ini, tutur Mesra B, melibatkan banyak unsur seperti Kepala Desa Klambir Lima Kebun dan kepala dusun yang bertindak sebagai tuan rumah. Tim pengabdian juga dibantu oleh tiga mahasiswa program studi (prodi) manajemen dan teknik komputer Unpab.

“Setelah para IRT mempunyai produk hasil olahan dari labu kuning, mereka diajarkan cara memasarkan secara online (e-commerce). Di sini mitra diajarkan bagaimana cara mendaftarkan produknya melalui internet dengan akun yang mereka miliki,” kata Mesra.

Anggota Tim Mitra Dewi Nurmasari Pane menambahkan, para mitra masih memiliki kendala dalam memproduksi produknya karena peralatan yang digunakan masih sangat sederhana. “Dan tentu ini butuh perhatian pemerintah dan stakeholder lainnya,” kata Dewi.

Kegiatan ini, lanjut Dewi, merupakan program pembinaan kewirausahaan bagi kelompok ibu rumah tangga dan penggunaan aplikasi mobile e-commerce sebagai media pemasaran produk. Lokasi pengabdian yang dipilih adalah Desa Klambir Lima Kebun yang memiliki tanaman unggulan labu kuning atau waluh. (Nas)

Print Friendly