Jangga Curigai Pengadaan Batik Titipan Istri Walikota
KANALMEDAN – Alokasi anggaran senilai Rp8,6 miliar untuk pengadaan batik tradisional bagi 15 ribu lebih aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemko Medan yang ditampung pada RAPBD Kota Medan tahun 2020 dicurigai sebagai titipan istri Walikota Medan, Rita Maharani.
Hal itu dikatakan anggota Komisi III DPRD Medan, Jangga Siregar kepada wartawan, menyikapi hasil rapat pembahasan dengan Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Medan, Rabu (28/8) kemarin.
“Dia (Rita Maharani) punya batik Medan, jangan-jangan batik tradisional itu jadinya batik Medan. Jadi ada kecurigaan pengadaan itu titipan atau kepentingan istri Walikota,” ungkap Jangga.
Menurutnya, saat pembahasan dengan bagian perkelengkapan tentang pengadaan batik telah diputuskan bahwa alokasi anggaran Rp8,6 miliar itu dialihkan kepada kegiatan lain.
“Maksimal itu yang kami setujui anggarannya hanya Rp500 juta. Jadi sebagai percontohan ASN di Balai Kota saja dulu yang diberikan, selebihnya dialihkan kegiatan lain yang lebih bermanfaat,” tekannya.
Diketahui, Pemko Medan mengalokasikan anggaran senilai Rp8,6 miliar untuk pengadaan baju batik tradisional pada APBD 2020.
“Pengadaan ini merupakan program tertunda dari dua tahun lalu,” papar Kabag Perlengkapan dan Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Medan, S I Dongoran saat rapat pembahasan R-APBD 2020 di DPRD Medan, Senin (26/8) lalu.
Dijelaskannya, pengadaan batik tersebut tertunda karena masih menunggu Beauty Contest oleh Dinas Pariwisata untuk menentukan motif apa nantinya batik tradisional itu.
“Batik itu nanti dipergunakan oleh ASN pada peringatan hari-hari khusus,” sebutnya. (Jen)