Komisi IV DPRD Medan: Kemacetan Medan Disebabkan Lahan Parkir Menjamur

KANALMEDAN – Anggota Komisi IV DPRD Medan, Hendra DS menilai kemacetan yang terjadi di kota Medan disebabkan menjamurnya lahan parkir. Dia meminta, Dinas Perhubungan agar segera mendata ulang seluruh lahan parkir yang ada.

“Hampir 90 persen jalan sudah dijadikan lahan parkir. Salah satu cara untuk mengatasi itu, Dishub harus lakukan pendataan ulang lahan parkir yang ada di Kota Medan,” ungkapnya, Rabu (3/7). 

Selain mengurangi kemacetan, pendataan ulang lahan parkir juga bertujuan untuk meningkatkan PAD. Karena hingga saat ini, serapan PAD dari sektor tersebut hanya Rp19, 71 miliar atau 45% dari target Rp43,81 miliar.

“Sementara PAD kita dari retribusi parkir tak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Artinya, parkir pinggir jalan masih dikuasai oknum liar, terbukti dengan penerimaan yang sedikit,” urainya.

Akibat itu, Hendra menduga ada permainan antara oknum Dishub dengan pihak tertentu. Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPRD Medan itu mendesak agar praktik kotor tersebut segera dibersihkan.

“Kita duga ada permainan antara oknum liar dengan oknum yg ada di Dishub, ini harus dibersihkan. Jadi, jangan semua badan jalan jadi parkir. Tapi pendapatan harus disesuaikan juga. Sudah ada perhatian dari walikota sendiri, itu dibuktikan dengan ditunjuknya beberapa orang. Kita harapkan mereka bisa bekerja profesional dan tegas agar PAD juga sesuai dengan harapan,” harapnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar mengakui jika lahan parkir merupakan salahsatu sumber penyebab kemacetan di Kota Medan. Untuk itu, dirinya menegaskan semua parkir liar akan ditertibkannya “Semua yang liar kita tertibkan, jangankan hanya parkir. Begitu juga yang berlapis. Itu solusinya akan kita tertibkan,” kata Iswar, Jumat (28/6) lalu.

Parkir di sekolah-sekolah yang ada di inti kota diakuinya juga sebagai biang kemacetan. Ia mengatakan akan segera menindaknya secara langsung. Ia juga berjanji, pihaknya akan terus melakukan penindakan secara rutin.

“Kalau itu tak perlu lagi surati pihak sekolah. Yang ditertibkan dengan tegas saja masih menyalah, apalagi hanya surat. Kita langsung kempeskan aja nanti. Yang tak tertib, kita tertibkan, kita kempesi, kita derek saja mobilnya. Itu akan rutin kita kerjakan,” janjinya. (Jen)

Print Friendly