Prof Syawal: Lulusan Unimed Harus Miliki Mindset Digital
KANALMEDAN – Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syawal Gultom MPd menegaskan, lulusan Unimed harus memiliki mindset (pola piker) digital untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Bahkan rektor meminta lulusan Unimed jangan takut menghadapi era digital.
“Kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki midnset digital. Untuk menghadapi era revolusi industri itu bukan sekadar teknologi atau infrastrukturnya tetapi memindahkan midnset manual ke midnset digital dan itu tidak mudah,” kata Prof Syawal saat menyampaikan pidato pada mewisuda 608 lulusan jenjang magister, sarjana, dan diploma, di Gedung Serbaguna Unimed Medan, Selasa (11/6).
Syawal membeberkan, mindset digital itu sensitif terhadap error. Mindset digital juga harus tepat waktu serta memanfaatkan data. Untuk mencapainya harus mengintegrasikan segala lini. Misalnya, kurikulum sekolah harus integrasikan pada sistem kesehatan dan kehidupan. Pada sistem ekonomi, ditransfer ke sistem perdagangan baru diintegrasikan ke seluruh aktivitas masyarakat.
“Bagaimana mendidik orang berfikir digital, juga bagaimana membuat orang memiliki keterampilan untuk menggunakan teknologi. Yang terpenting kesiapan kita bahwa mindset digital itu sangat mudah menyebarkan sesuatu. Dan itu sangat masif jadi mental kita harus disiapkan. Kita harus punya paham risiko menyebarkan kebohongan bisa berdampak di lapisan seluruh masyarakat,” tandas Guru Besar FMIPA Unimed ini.
Era digital, kata Syawal, merupakan bagian dari memperkuat benteng pertahanan dan karakter. Seluruh rakyat Indonesia harus menyiapkan diri, bertindak jujur, berkarakter yang kuat. Ini tahapan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan diri bersaing di industri digital.
“Kita harus memiliki kekhususan dan tidak boleh mengikut-ikuti negara lain. Jadi kita harus mengendorse kekuatan apa yang spesifik di Indonesia yang bisa mendunia. Arus internasionalisasi itu bukan hanya kita harus belajar keluar tapi juga kita harus melihat dan belajar di dalam. Artinya ada produk spesifik baik produk teknologi, ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh dunia luar. Sehingga orang luarpun akan belajar ke Indonesia,” jelasnya.
Untuk menyiapkan lulusan yang siap menghadapi era ini, tambah Syawal, Unimed harus mengubah kurikulum, situasi pembelajaran dan menginovasi pembelajaran.
“Dua hal yang sangat penting agar lulusan unimed menjadi lulusan yang mampu menghadapi era digital yakni Unimed harus mengubah kemampuan dosennya. Mengubah cara belajarnya, sarana dan prasarana. Tapi jangan lupa harus mengintegrasikan bahasa pengantarnya yaitu bahasa Inggris. Secara operasional lulusan Unimed harus bisa menguasai bahasa Inggris dan menguasai teknologi. Tetapi yang terpenting adalah harus menguasai perubahan mental, cara berfikir, dan kultur,” harapnya.
Rektor juga meminta wisudawan menjaga nama baik Unimed. “Wisudawan harus menampilkan diri sebagai lulusan yang memiliki kapasitas hard skill dan soft skill yang baik,” kata Syawal. (Nas)