Gubernur Sumut Harapkan Masyarakat Aplikasikan Butir-Butir Pancasila
KANALMEDAN – Dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berharap agar masyarakat mengaplikasikan butir-butir pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Harapan ini disampaikannya saat diwawancara usai menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Sabtu (1/6), di Lapangan Benteng, Jalan Pengadilan Medan.
“Hari Kelahiran Pancasila ini diperingati agar kita selalu mengingat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berasaskan Pancasila. Tidak boleh mengubah Pancasila. Peringatan ini menjadi penting agar generasi kita dari masa ke masa tidak melupakan ini. Bangun bangsa Indonesia ini dengan butir-butir Pancasila, implementasi dari lima sila. Aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.
Sebelumnya, saat menjadi Irup Peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Edy Rahmayadi membacakan sambutan Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) Hariyono. Disebutkannya, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para Pendiri Bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia.
“Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara terus-menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” sebutnya.
Sementara itu, Pangdam I/BB Mayjen TNI Muhammad Sabrar Fadhilah juga turut menyampaikan harapannya. Pada Peringatan Hari Kelahiran Pancasila ini, diharapkan agar masyarakat senantiasa mengedepan persatuan, keamanan, dan kondusifitas. “Kalau harapan kita semua, tentu keamanan negara dalam kondisi yang aman stabil, dinamika boleh ada tetapikan kita punya aturan, punya konstitusi, punya mekanisme, dan lainnya,” tutur Fadhilah.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memandang Peringatan Hari Kelahiran Pancasila sebagai momen untuk refleksi untuk selalu menjaga dan menjadikan Pancasila sebagai dasar dari pergaulan hidup sehari-hari dalam rangka untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Tadi kita sama-sama dengarkan dari apa yang telah dibacakan oleh Gubernur, Pancasila adalah ideologi negara dan pemersatu bangsa. Hari ini merupakan refleksi bagi kita bersama untuk selalu menjaga dan menjadikan Pancasila sebagai dasar pergaulan hidup sehari-hari,” katanya.
Meskipun hujan, upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila berlangsung lancar dan khidmat. Sebagai Komandan Upacara Letkol CZI Supri Setiawan SSos MHan, sedangkan pengibaran bendera dilakukan oleh pasukan Paskibra Kota Medan. Turut hadir dalam upacara tersebut Ketua TP PKK Provinsi Sumut Nawal Edy Rahmayadi, Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, unsur Forkopimda, Konsulat Jenderal Negara Sahabat, pimpinan instansi vertikal, pimpinan BUMN dan BUMD, Walikota Medan Dzulmi Eldin, Ketua LVRI Sumut Alauddin, para ketua organisasi kemasyarakatan, para ketua organisasi kepemudaan, OPD Pemprov Sumut dan Kota Medan, tokoh masyarakat, pemuda, dan agama, dan masyarakat umum.
ASN Pemprov Sumut
Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila juga digelar seribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov) Sumut di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Sabtu (1/6). Meski guyur hujan gerimis, para pejabat Eselon II, III, IV, dan ASN Pemprov Sumut tampak antusias mengikuti jalannya upacara.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Sabrina bertindak sebagai pembina upacara membacakan sambutan tertulis Plt BPIP RI Hariyono. Disebutkannya, memperingati dan merayakan Hari Kelahiran Pancasila setiap 1 Juni merupakan suatu keniscayaan. “Berkat Pancasila yang berkeadilan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi satu berkah dan sebagai bintang penuntun keberagaman, yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah slogan ‘Bhineka Tunggal Ika’,” ujarnya. (Jen)