DPRD Tuding Pemko Medan Tak Serius Bangun Jembatan Sicanang

KANALMEDAN – Anggota Komisi III DPRD Medan, Jangga Siregar, menilai Pemko Medan kurang serius menyelesaikan pembangunan Jembatan Titi II Sicanang, Medan Belawan. Pasalnya, jembatan tersebut satu-satunya penghubung warga Sicanang sebanyak 12 ribu orang yang setiap harinya keluar masuk untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka.

Akibat dari keterlambatan pembangunan jembatan tersebut, Jangga mengaku, perputaran roda ekonomi di kawasan Sicanang sekitarnya menjadi terhambat. Sebab, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan darat menuju Kota Medan

“Saya menilai Pemko tak serius. Masa berbulan-bulan tak ada progres. Ada ribuan warga yang setiap harinya melewati jembatan itu. Perputaran ekonomi warga jadi terhambat. Saya melihat pemerintah tak serius memikirkan nasib warga disana,” ungkapnya, Selasa (21/5).

Meskipun persoalan pembangunan jembatan tidak masuk dalam konterpart Komisi III, dia mendesak Dinas PU Kota Medan agar segera menyelesaikan pembangunan Jembatan Titi II Sicanang. “Dinas PU harus segera membangun dan menyelasaikan jembatan itu. Apalagi sudah mendekati lebaran. Otomatis intensitas orang melintas juga akan meningkat,” tegasnya.

Disisi lain, dia juga meminta Dinas PU untuk segera mencari solusi lain menyikapi mangkraknya pembangunan jembatan itu. “Dinas PU Medan harus cari solusi alernatif. Ketika satu kontraktor gagal menyelesaikan tugasnya tentu harus cari solusi lain. Ketika satu kontraktor bermasalah kan tinggal cari kontraktor lain yang memiliki catatan baik,” tukasnya.

Sebelumnya, Dinas PU mengaku akan melanjutkan proyek perbaikan jembatan Titi II Sicanang yang berulang kali amblas tahun 2019. Kepala Bidang Jalan Jembatan Dinas PU Medan, Mukhyar, mengaku, alokasi anggaran untuk pembangunan jembatan itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya. “Rp13 miliar alokasi anggarannya,” ungkapnya saat mengikuti Rapat evaluasi dengan Komisi IV DPRD Medan, Selasa (2/4) lalu.

Mukhyar mengaku, lebih berhati-hati dalam proses pembangunan jembatan yang berulang kali amblas tersebut. Bahkan, pihaknya akan melibatkan ahli dari Universitas Sumatera Utara (USU) untuk pembuatan gambar. “Harus hati-hati jangan sampai bermasalah lagi,” tegasnya. (Jen)

Print Friendly