Polisi Amankan 104 Napi Kabur, Kalapas Dinonaktifkan

Polsek Sunggal menangkap kembali dua napi yang kabur.

KANALMEDAN – Polda Sumut dan jajaran telah berhasil mengamankan 104 narapidana (napi) yang sempat kabur saat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Hinai Kabupaten Langkat, Kamis (17/5).

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan ketika dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan data yang diterima pihak kepolisian dari Lapas Hinai, sebanyak 154 warga binaan yang melarikan diri.

“Jadi kita masih mengejar 50 orang lagi,” kata Nainggolan, Jumat (17/5). Disebutnya, 104 warga binaan itu ditangkap dari beberapa daerah. “Belum sempat kabur ke luar daerah Sumut,” terangnya.

Sementara itu, dua pria yang diduga merupakan napi pelarian dari Lapas Hinai Langkat dilaporkan terjaring dalam razia yang dilaksanakan personel gabungan Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan di kawasan Jalan Megawati, Kelurahan Serba Jadi, Sunggal, Deli Serdang, Kamis (16/5) sekira pukul 21.00 WIB.

Razia dipimpin Kasat Sabhara Polrestabes Medan AKBP Sony W Siregar didampingi Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi serta Kanit Lantas Iptu Syahri Ramadhan bersama personelnya.

Informasi yang dihimpun, kedua napi yang berhasil diamankan adalah Muhammad Rizki (32) dan Angga Lubis (26), keduanya merupakan warga Jalan Letda Sujono, Medan.

AKBP Sony Siregar dalam keterangannya di lokasi mengatakan, keduanya ditangkap saat menyetop angkot di seputaran Jalan Megawati.

Sementara itu, kedua napi yang sedang menjalani hukuman dalam kasus narkoba itu mengaku hanya ikut-ikutan. Bahkan, keduanya mengaku ikhlas untuk balik ke sel tahanan.

 “Ikhlas kan balik,” kata AKBP Sony. Keduanya pun serentak menjawab, “Ikhlas pak”.

Terpisah, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengimbau kepada para napi Lapas Hinai, Kabupaten Langkat yang kabur untuk segera menyerahkan dirinya.

Jenderal bintang dua itu menegaskan, pihaknya tetap akan melakukan pencarian, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mencari para warga binaan yang kabur tersebut.

“Sebaiknya jalani sisa hukuman. Karena lari bukan menyelesaikan masalah, dan justru malah menambah masalah baru. Jadi serahkan diri, daripada menyesal belakang hari,” imbaunya, Jumat (17/5).

Disinggung apakah pihak kepolisian akan memberikan tindakan tegas terhadap para tahanan yang tidak mau menyerahkan diri, Agus menyebut personel di lapangan sudah tahu untuk berbuat apa.

“Di lapangan tentunya anggota sudah tahu ancamannya, dan tidak perlu diperintah,” tegasnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kaburnya para tahanan ini dilakukan dengan cara menjebol dan membakar lapas sekitar pukul 13.45 WIB. Akibatnya, seratusan napi melarikan diri.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab para tanahan tersebut melakukan pembakaran. Namun, sempat beredar kabar, kerusuhan itu diawali pertengkaran antara napi dengan sipir (petugas) Lapas.

Untuk mengantisipasi keributan susulan, pihak kepolisian telah menurunkan personel Brimob 1 SSK dan Sabhara 1 SSK. “Personel Polres Langkat dan Polsek Hinai sebanyak 100 orang,” sebutnya.

Sampai saat ini, sambungnya, situasi di Lapas Hinai Kabupaten Langkat sudah kondusif.

“Saat ini sudah kondusif,” ujarnya.

Dinonaktifkan

Kepala Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara, Dewa Putu Gede menonaktifkan untuk sementara waktu Bachtiar Sitepu dari jabatannya sebagai Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Langkat. Hal itu menyusul terjadinya kericuhan di lapas tersebut, Kamis (16/5).

 “Selain Kalapas, Kasubsi Kamtib juga rencananya akan dinonaktifkan. Ini langkah pertama sebagai bahan evaluasi,” ungkap Gede kepada wartawan, Jumat (17/5).

Gede juga memastikan, pihaknya akan mendalami penyebab terjadinya kericuhan di lapas itu hingga menyebabkan hancurnya sejumlah gedung dan kendaraan bermotor.

 “Nanti kita dalami bagaimana warga binaan memancing petugas sehingga bisa terjadi tindakan-tindakan yang tidak baik,” sebutnya.

Disinggung mengenai tuntutan para napi, Dewa juga mengaku akan melakukan evaluasi dan pendalaman secara komprehensif. Terdapat 20-an poin yang mereka sampaikan, di antaranya penghentian kesewenangan petugas, pemerasan, pungli, dan campur tangan istri Kalapas Bachtiar Sitepu dalam razia.

 “Semua yang menjadi tuntutan mereka akan kami evaluasi. Di dalam, sudah saya suruh mendata siapa pegawai yang terlibat memprovokasi,” urainya.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkum HAM Sumut Jahari Sitepu, Jumat (17/5) membeberkan, saat peristiwa kerusuhan terjadi, Kalapas Narkotika Langkat Bachtiar Sitepu ternyata tidak berada di lokasi. Ia diketahui sedang berada di Bethlehem.

“Keberadaannya menurut informasi dan sudah dicek langsung dia berada di Bethlehem,” ujarnya kepada wartawan.

Jahari menambahkan, kepergian Bachtiar Sitepu ke salah satu kota Palestina di Tepi Barat ini dalam rangka ibadah. “Kalapas cuti sebanyak 30 hari,” ujarnya.

Namun, pasca-kericuhan yang terjadi kata Jahari, Ia memaksa Kalapas untuk segera kembali ke Indonesia.

“Tetapi menurut informasi dia, pesawat tidak ada. Insya Allah hari Sabtu sudah ada pesawat untuk menuju Indonesia dan Insya Allah minggu sudah ada di Langkat,” katanya.

Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas III Hinai, Langkat, Sumut, Kamis (16/5) siang. Napi dan tahanan mengamuk dan merusak fasilitas serta kendaraan di Lapas karena emosi melihat rekan mereka disiksa sipir.

Kaca-kaca di Lapas berpecahan. Sebagian besar napi dan tahanan memilih tak melarikan diri. Mereka hanya mengejar pegawai Lapas yang menganiaya rekannya. Sebagian memilih beraktivitas di luar Lapas, seperti membeli sate, sebelum akhirnya berhasil dibujuk masuk kembali ke dalam Lapas. Mereka dimediasi dan diberi kesempatan menyampaikan tuntutannya kepada pejabat Kemenkum HAM Sumut yang datang ke lokasi. (Nas/BBS)

Print Friendly