Mahasiswa USU Demo Tolak Paham LGBT
KANALMEDAN – Puluhan mahasiswa yang teregabung dalam Pemerintah Mahasiswa (Pema) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi menolak segala bentuk terkait degan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Dalam aksi damai yang digelar di depan Gedung Biro Rektor USU di Medan, Jumat (5/4) sore itu para mahasiswa sepakat minta rektorat agar tegas terhadap Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara USU yang diduga sengaja menampilkan konten LGBT.
Aksi yang dilakukan para mahasiswa merupakan dukungan yang diberikan kepada Rektor USU Prof Runtung untuk menolak segala bentuk paham dan konten-konten berbau pronografi dan bernuansa LGBT yang diciptakan Pimred Suara USU, Yael Stefani Sinaga.
Massa menolak karya tulisan Cerita Pendek dengan judul ‘Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya’. Tulisan tersebut, menuai protes keras dan penolakan karena ceprpen yang diterbitkan Suara USU itu dinilai vulgar dan mengandung pronografi.
“Kami di sini hadir dengan mahasiswa Teknik USU menolak dengan LBGT yang ada di kampus tercinta kami ini,” teriak Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pemerintahan Mahasiswa FT USU, Habib Lubis dengan menggunakan pengeras suara berupa toa.
Habib mengatakan, pihak rektorat bertanggungjawab untuk membina mahasiswa yang tidak menjunjung tinggi nilai perguruan tinggi dan agama. Untuk itu, harus segera tindak dengan ketentuan yang berlaku.
“Mari kita rangkul teman-teman kita ini, agar mereka bisa menjalani aktivitas secara normal lagi,” ucap Habib.
Wakil Rektor (WR) II USU Prof M Fidel Ganis Siregar yang menemui mahasiswa mengatakan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Rektor USU Prof Runtung. Ia menilai LBGT tersebut sangat bertolak belakang dengan agama mana pun.
”Kenapa kita menentang LBGT, Allah SWT menciptakan manusia untuk berpasang-pasangan, bukan seperti itu. Peraturan menteri atau peraturan manusia bisa diubah, tapi peraturan Tuhan tidak bisa diubah,” tandas Fidel.
Menurut Fidel, USU dengan tegas menolak segala bentuk berbau porno dan paham LGBT termasuk simbol-simbolnya.
Dia menilai sikap dan perilKu LGBT itu bukan saja menyimpang dari ajaran agama tapi juga perilaku seks yang bisa membahayakan bagi pelakunya.
“Bukan tidak sedikit para pelaku seks menyimpang itu terkena penyakit berbahaya dan mematikan seperti AIDS / HIV,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran ini.
Usai menyampaikan aspirasi penolakan bentuk LBGT, para mahasiswa FT membubarkan diri dengan tertib. (Nas)