UMA Gelar Zikir, Tahajjud dan Doa Bersama

KANALMEDAN – Salat khusuk merupakan pengobatan yang paling efektif atas timbulnya penyakit amarah, terburu-buru dan ceroboh. Karena salat mengajarkan kepada manusia bagaimana menjadi orang tenang, rendah hati atau tawadhuk dan sabar.

Hal itu diungkapkan Psikolog Dr Eni Nuraeni Nugrahawati  MPd saat menjadi narasumber pada acara zikir, tahajjud dan doa bersama bertema “Salat Khusyuk Manfaatnya Secara Psikologis” di Masjid At-Taqw Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Jumat malam (29/3).

Hadir dalam acara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs HM Erwin Siregar MBA, Sekretaris Dr HM Akbar Siregar MSi, Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc, Wakil Rektor (WR) III Muazzul SH MHum, WR IV Dr Ir Zulheri Noer MP, Ketua Pusat Islam (PI) UMA H Ismet Junus LMP SDE, Kabag Humas UMA Ir Asmah Indrawati MP, para dekan, dosen, pegawai dan mahasiswa UMA.

Eni Nuraaeni yang juga Wakil Dekan II Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) mengatakan, dengan sikap sabar dan tawadhu dapat memberikan pengaruh yang baik pada sistem saraf dan kerja jantung, mengatur detak jantung dan aliran darah.

“Jika salatnya belum khusyuk maka akan tercermin kepribadian yang kurang baik. Khusyuk adalah tunduk dan patuh terbagi dua yakni bersikap lahiriah dan batiniah. Rendah hati dan tidak menggunjing orang lain adalah ciri orang yang salatnya khusyuk,” tambahnya.

Narasumber lainnya, dai kondang asal Bandung KH M Umar Dhany  mengatakan, salat khusyuk adalah seseorang yang melaksanakan salat dengan merasakan kehadiran Allah SWT yang amat dekat kepadanya. Dengan salat membuat hati dan jiwanya merasa tenang dan tenteram, tidak melakukan gerakan sia-sia dan tidak menoleh kemanapun. 

 “Salat khusuk harus bener-bener menjaga adab dan sopan santun di hadapan Allah SWT. Segala gerakan dan ucapannya dia konsentrasikan mulai dari awal salat hingga salatnya berakhir. Salat seperti akan membentuk perubahan hati dan sikap,” kata Wakil Ketua Majelis Pengembangan Kader (MPK) PW Muhammadiyah Jawa Barat ini.

Sedangkan penceramah Dr Zainun MA dari UINSU mengatakan, kekuatan zikir akan membentuk hati karena lafaz zikir dihujamkan dalam hati serta menanamkan nilai-nilai kesucian tanpa dosa untuk bertemu dengan Allah. “Jadi ketika sudah kembali kepada-Nya, maka kondisi hati akan bersih dan suci tanpa noda,” jelasnya.

Sebelumnya, Rektor UMA Prof Dadan Ramdan dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa harus menjadi insan yang saleh dan salehah yang melaksanakan salat lima waktu dan menjadi lulusan yang berakhkul karimah (berkepribadian), inovatif dan mandiri sesuai visi UMA.(Nas)

Print Friendly