OKI dan OKP Gelar Dialog Wawasan Kebangsaan
KANALMEDAN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Korps Indonesia Muda (KIM) Sumatera Utara (Sumut) bersama sejumlah Organisasi Kepemudaan Islam (OKI) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menyelenggarakan dialog wawasan kebangsaan, di Kedai Kopi Kombur Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (27/2/2019).
Tampil sebagai narasumber akademisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Dr Hasrat Efendi Samosir MA, Bendahara DPD KNPI Kota Medan Burhan Sinaga, tokoh pemuda Sumut Feri Nofirman Tanjung dan Yuda Nugraha.
Ketua Panitia Jhoni Iswan Chaniago didampingi Sekretaris Awaluddin kepada wartawan di sela-sela dialog mengatakan, dialog wawasan kebangsaan diikuti sekira 100 peserta dari OKI dan OKP se-Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Di antaranya Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, BKPRMI, Gema MGKR, Pemuda Muslimin Indonesia, KAMPAK MAS RI, Pemuda Kabah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Korps Indonesia Muda, Pemuda Kiara dan Ikatan Mahasiswa Sosialogi Agama Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
Tokoh pemuda Sumut Feri Nofirman Tanjung menguraikan betapa pentingnya generasi milenial memahami wawasan kebangsaan dan membagun jiwa nasionalisme. Pasalnya, saat ini banyak anak muda yang kurang memahami peran dan fungsinya sebagai anak bangsa dalam melanjutkan pembagunan sebagai mana impian para pahlawan bangsa.
“Anak muda sebagai penerus kepemimpinan bangsa harus mengisi pembangunan ini. Anak muda harus idealism dan wawasan kebangsaan yang tinggi demi kelanjutan NKRI,” kata Feri yang juga Sekretaris DPD KIM Sumut.
Sementara itu, Bendahara KNPI Kota Medan Burhan Sinaga memotivasi peserta dengan mengangkat ungkapan Bung Karno, “Beri aku 10 orangtua akan kugoncangkan gunung Himalaya, tapi jika kalian memberi aku 10 pemuda maka akan kugoncangkan dunia.
“Ungkapan sakti Bung Karno ini seharusnya menjadi cambuk pedas bagi kaum milenial yang hanya hobi selfie dan main game tanpa ada prestasi. Karenanya saya menyarankan agar anak muda sudah saatnya berbuat untuk bangsa dan negara,” kata Burhan.
Sedangkan Hasrat Efendi Samosir mengatakan, pemuda harus berperanserta dan berada di garda terdepan melakukan perubahan. Hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini.
“Persiapkan diri anda menghadapi tantangan yang lebih besar. Pemuda harus mampu mengantisipasi penjajahan gaya baru di segala aspek terkait derasnya arus globalisasi yang tak terbendung lagi. Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini. Pemuda harus turut serta mencari solusi bukan menjadi masalah bangsa,” kata doktor komunikasi UINSU ini. (Nas)