PTPN IV Lakukan Tanam Perdana Kelapa Sawit
KANALMEDAN – PTPN IV berharap penanaman perdana kelapa sawit dapat tumbuh subur dan memberikan kontribusi kepada negara. “Saya bangga dan bahagia karena betapa hijaunya bibit kita kali ini, mudah-mudahan setelah di tanam dan di rawat dapat tumbuh tegak berseri-seri”, demikian disampaikan Direktur Operasional PTPN IV Rediman Silalahi saat menghadiri acara tanam perdana kelapa sawit di Afdeling I Kebun Dolok Ilir PTPN IV Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun, Kamis (8/11)
Selain Rediman Silalahi, juga hadir Kepala Bagian Tanaman Amrin Pane, Manajer Kebun Dolok Ilir Erwin T.S. Panggabean, Manajer PKS Dolok Ilir Aminuddin, Manajer Kebun Laras Ferry M. Irwansyah Nasution serta muspika setempat.
Rediman Silalahi juga mengharapkan tanaman kelapa sawit ini nantinya selain menghasilkan buah dan minyak yang banyak, kami juga berharap aset ini dapat di jaga dengan baik agar PTPN IV dapat berkontribusi terhadap negara.
“Kami sangat mengharapkan dukungan muspika untuk membantu perusahaan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, untuk menjaga PTPN IV dan dengan teman-teman dari media juga kami berharap yang sama”, tegas Rediman.
Sebelumnya Erwin T.S. Panggabean mengatakan, tahun ini Kebun Dolok Ilir melaksanakan Tanaman Ulang (TU) seluas 331 Ha yang di mulai dari proses tumbang, meluku I dan II dengan menggunakan sistem tanam post hole digger dan kami akan berusaha agar tanaman ini dapat menjadi Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) yang prima dengan melakukan pemeliharaan yang benar serta menjaga kesuburan tanah yang nantinya dapat menghasilkan protas 21 ton/ Ha/ tahun di tahun ketiga.
Sementara Camat Dolok Batu Nanggar yang diwakili Sekretaris Camat Susilo mengucapkan, selamat dan sukses atas tanam perdana kali ini, semoga hasil yang diharapkan dapat tercapai yang akan mensejahterakan karyawan dan tentunya berdampak kepada ekonomi masyarakat karena bila perusahaan sehat maka masyarakat juga akan mendapat manfaatnya.
Amrin Pane juga mengharapkan kepada muspika supaya dapat bekerjasama dalam mengantisipasi problem ternak dengan cara menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengembalakan ternaknya dengan liar di areal TBM. Acara diawali dengan pemberian santunan kepada 15 orang anak yatim sekitar kebun. (Partono)