50 Kades di Langkat Berkomitmen Dengan Inovasi Desa
LANGKAT – Sebanyak 50 Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Langkat berkomitmen melaksanakan pembangunan di desa dengan inovasi. Mereka akan merealisasikan komitmen tersebut di Tahun Angaran 2019 dan menampung anggarannya di APBDes masing-masing.
Demikian terungkap dalam Bursa Inovasi Desa yang digelar Pemkab Langkat dan dibuka Sekdakab, dr. H. Indra Salahudin, M.Kes, MM, di GOR Stabat, Selasa (18/09/2018).
Pembukaan Bursa Inovasi Desa itu, dihadiri Timbul SH mewakili Kadis PMD Sumut, Kordinator Pendamping Wilayah (KPW) Ir Afdi Marwan dan timnya, Ketua Panitia yang juga Kadis PMD Langkat selaku Kordinator Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Drs Jaya Sitepu, Tenaga Ahli (TA) Kemendesa dan Tenaga Ahli P3MD sejumlah Kabupaten di Sumut.
Bursa Inovasi Desa tersebut menghasilkan 50 Kartu Komitmen dan 19 Kartu Ide, yang nantinya akan menjadi acuan menerapkan inovasi di desa masing-masing. Para Kades yang menandatangani Kartu Komitmen, akan mereplikasi praktek-praktek inovasi di desanya.
Drs Jaya Sitepu dalam sambutan menyebutkan, Bursa Inovasi Desa merupakan kali kedua bagi Langkat setelah sebelumnya tahun 2017 digelar ditempat yang sama.
Sedangkan Sekdakab Langkat dalam sambutannya mewakili Bupati H Ngogesa Sitepu SH antara lain menyebutkan, Bursa Inovasi Desa merupakan salah satu bentuk nyata dari Gerakan Inovasi Desa.
Bursa Inovasi Desa menjadi wadah yang mempertemukan berbagai komponen desa untuk saling bertukar gagasan, pengetahuan dan inovasi yang dapat direflikasi di desa mereka.
Bursa Inovasi Desa ini juga menjadi media bagi pelaku pembangunan desa, untuk memberikan masukan atas adanya pengalaman inovasi yang sudah mereka lakukan namun belum terangkat.
Dalam Program Inovasi Desa, pengembangan inovasi yang aplikatif, tidak bergantung pada teknologi tinggi atau pihak pemilik program. Melainkan datang dari upaya-upaya masyarakat atau Pemerintah Desa sendiri, dalam menjawab tantangan.
Dalam Bursa Inovasi Desa itu, dipamerkan inovasi-inovasi pembangunan desa dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan dilengkapi dengan pemutaran vidio dan menyediakan bahan pembelajaran sebagai koleksi berbagai inovasi yang dapat dicontoh untuk direplikasi di desa masing-masing.
Para Kepala Desa yang menjadi peserta di Bursa Inovasi Desa itu, diberi kartu ide dan kartu komitmen untuk diisi dalam tiga ruangan berbeda. Yakni ruangan bursa bidang Sumberdaya Manusia (SDM), ruangan Bursa bidang wirausaha, serta ruangan Bursa bidang Infrastruktur.
Dalam ruangan Bursa, juga disediakan ahli untuk konsultasi dari P2KTD (Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa) serta Tenaga Ahli yang siap membantu memberikan informasi tentang berbagai jenis inovasi. Dengan demikian, Kades memperoleh informasi dan pemahaman yang terang terhadap inovasi desa.
Dengan Bursa Inovasi Desa ini Kepala Desa akan membuat komitmen untuk membangun desa dengan inovasi-inovasi yang dipilihnya.
Kades juga diberi peluang menuliskan ide-ide inovatifnya, guna diterapkan dalam membangun desa. Dengan demikian diharapkan akan mendorong pengembangan ekonomi lokal, yang pada gilirannya membantu percepatan kemajuan dan kemandirian desa. (Jen)