Manasik, Jamaah Haji Simalungun Siapkan Kesehatan Fisik
KANALMEDAN – MEDAN – Para jamaah haji perlu mempersiapkan kesehatan fisik guna mengantisipasi dan mempermudah pelaksanaan ibadah haji yang memerlukan kekuatan fisik. Demikian harapan Kasi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama kabupaten Simalungun, H Amrisyam , saat berlangsungnya praktek manasik haji bagi jamaah calon haji Simalungun, di Asrama Haji Pangkalan Mahsyur Medan, Rabu(21/3/2018).
Dalam keteranganya, Amrisyam menyebutkan, saat ini ada 160 orang jamaah calon haji kabupaten Simalungun yang akan berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun 2018. Untuk itu, Kemenag Simalungun bersama Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) An Nur, telah memberikan pembekalan manasik haji.
“Sudah beberapakali jamaah belajar manasik haji di KBIH An Nur. Hal ini sangat mendukung Kemenag,guna menambah pengetahuan dan wawasan para calon jamaah tentang tatacara pelaksanaan ibadah haji.
“Kedatangan kami untuk manasik di Asrama Haji Medan ini sekaligus memastikan kesehatan fisik para jamaah,sebab praktik langsung pada tawaf di miniatur Ka’bah dan sa’I pada lokasi yang ada di area Ka’bah,” katanya.
Maka, dia mengharapkan jamaah sudah bisa mendapat gambaran bahwa di Tanah Suci nanti akan melaksanakan hal yang sama.
“Lewat kegiatan ini, setidaknya para jamaah bisa mempersiapkan dirinya,” harapnya.
Dia juga menyebutkan, jamaah asal daerah itu telah diberikan bekal terkait pelaksanaan ibadah haji termasuk tips dalam beribadah dan menjaga kesehatan.
“Kelak akan dilaksanakan manasik haji akbar di kabupaten/kota. Pemkab Simalungun juga sudah perlu memiliki area khusus untuk manasik haji,agar jamaah bisa praktek di sana saja. Kami berharap disahuti oleh Pemkab, sebab ada lahan yang bisa digunakan dan akan kami ajukan,” sebutnya.
Menanggapi hal tersebut, seorang peserta manasik, Farsiati yang juga guru di MAN Pematang Siantar menyebutkan, manasik haji di Asrama Haji ini memberi pengetahuan tersendiri, terutama area dan miniatur Ka’bahnya, sehingga diharapkan jamaah akan mudah saat pelaksanaan di Tanah Suci.
Senasda dengan itu, anggota DPRD kabupaten Simalungun, Ediyanto Pasaribu yang merupakan salah seorang peseta mengatakan bahwa jarak tidak bisa dijadikan alsan untuk tidak mengikuti manasik.
“Kendati jauh dari Simalungun ke Asrama Haji, namun perjalanan yang melelahkan itu terbayar dengan adanya praktek ritual ibadah haji yang dipandu oleh ustadz,” katanya seraya menambahkan seakan terasa sedang melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya. (Sor)