Ulama Kota Medan : Pilihan Itu cuma 1, Kalau 2 Batal
KANALMEDAN – Ulama di Kota Medan mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara khususnya umat muslim untuk menggunakan hak pilihnya dalam menentukan pemimpin Sumatera Utara selama lima tahun ke depan pada 27 Juni 2018 mendatang.
“Fatwa MUI sudah jelas bahwa golput adalah haram. Makanya gunakan hak pilih kita. Memilih itu cuma 1, kalau pilih 2 batal,” ujar Ustadz Dr H Ardiansyah Lc MA, Selasa (13/2/2018) malam usai pelaksanaan haflah quran dan doa, yang dihadiri ulama-ulama dari Kota Medan dan Deli Serdang, serta dihadiri qori-qoriah dan grup shalawat di Posko Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.
Ustadz Ardiansyah meyakini, sosok Edy-Ijeck merupakan orang yang cinta ulama dan sosok orang yang ingin mengangkat harkat dan martabat Sumatera Utara.
Makanya, dalam kesempatan itu Ustadz Ardiansyah juga menceritakan bagaimana kisah Abdullah bin Mas’ud RA yang selalu berdoa untuk kota Makkah.
“Ketika itu, Abdullah bin Mas’ud RA, membiasakan membaca ayat idza ja anasrullahi wal fath (Surah An-Nashr) setiap kali memasuki Makkah Al Mukarramah. Supaya kota ini menjadi kota pemenang, kota ini menjadi kota yang dibersihkan oleh Allah dari maksiat. Ini yang pertama yang ingin kami sampaikan,” jelasnya.
Kita yang hadir di tempat ini, ditegaskannya, Insya Allah adalah orang-orang yang istiqomah, adalah orang-orang yang memegang janjinya. Maka dari itu Bang Ijeck, cintailah para ulama.
Mencintai kami ini tidak sulit, menjaga para ulama tentunya bukan susah.
Kita ingin kegiatan seperti ini terus dilakukan, sehingga apa yang telah kita bacakan tadi benar-benar memberikan kesejukan, benar-benar memberikan kekuatan kepada Pak Edy dan Bang Ijeck.
“Yakinlah Bang Ijeck, yang memilih itu adalah orang-orang ini. Makanya Saya meminta kepada kita semua jangan ada yang menjual agama demi kepentingan-kepentingan politik praktis,” tegasnya.
Ustadz Ardiansyah juga menceritakan bagaimana sahabat Rasulullah, Ali bin Abi Thalib yang selalu ingat dengan kehidupan akhirat dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik.
“Karena Ali bin Abi Thalib pernah berkata, dunia ini tempat bercocok tanam untuk negeri akhirat. Maka dari pada itu, kami yakin, mudah-mudahan ERAMAS ini dapat mengangkat harkat dan martabat umat, khususnya ulama, hafidz, hafidzah di Sumatera Utara,” yakinnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kalau dulu berbicara hafidz/hafidzah, qori dan qoriah, tidak ada daerah lain yang bisa mengimbangi Sumatera Utara, tercatat nama-nama orang yang luar biasa dari Sumatera Utara.
“Mudah-mudahan dengan persiapan (MTQ tingkat nasional) yang telah dilakukan dapat mengembalikan masa keemasan itu,” tuturnya.
Maka dari itu, Ustadz Ardiansyah mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk berperan aktif.
“Ini bukan kampanye, tapi ini hak dan kewajiban kita, one man one vote. Mau sekolahnya tinggi, tetap dihitung satu suara. Makanya kalau satu tidak melakukannya, berarti satu hilang suara kita. Mari kita hadirkan keluarga kita, jangan sampai terjadi kembali di kalangan sahabat terdahulu,” bebernya.
Di mana, imbuh Ustadz Ardiansyah, ketika perang hunain terjadi, umat muslim lalai karena merasa jumlahnya paling banyak. Ketika masuk ke lembah hunain itu, ternyata itu merupakan perangkap kafir quraisy dan membuat 1400 pasukan umat Islam sempat kocar-kacir. Sampai akhirnya datang Al-Abbas, pamannya Rasulullah. Dia naik ke atas batu dan dia takbir sehingga membuat Islam kembali semangat dan akhirnya memenangkan peperangan.
“Ini pertarungan, dalam pertarungan orang akan berbuat apa saja dan bagaimana saja caranya. Makanya Bang Ijeck, titipkanlah doa kepada ulama yang setiap malam melakukan shalat tahajud, doakan agar kita mendapatkan pemimpin yang soleh-soleh. Mudah-mudahan Allah memberkahi angka satu, (karena) angka satu adalah tauhid kepada Allah SWT, angka satu ini bukan angka keberuntungan, tapi angka yang diridhai oleh Allah SWT,” tandasnya. (Adek)