Bencana Alam Sumut Dapat Perhatian Dunia
Dukungan dunia tersebut dilihat dari nasasumber yang berasal dari berbagai negaranya diantaranya Prof Masato Iguchi (Jepang), Prof DR Francois (ahli gunung dari Prancis, DR Naoto Tada (Jepang) serta pembicara dari dalam seperti Prof Johanes Tarigan (USU), DR Surono (Staf Ahli Menteri ESDM), DR Mudrik (Lipi) Prof H Sarwidi (BNPB). Hadir pula sejumlah Konsul Negara Sahabat yakni Jepang, India, Amerika dan Cina.
Hadir juga Kepala BPBD Provsu Riadil Akhir Lubis yang juga ketua panitia Seminar serta sejumlah FKPD Sumut. Gubsu mengatakan Sumut yang merupaka daerah yang sangat dekat dengan bencana. Ada 12 jenis bencana yang sering terjadi di Sumut menurut indeka risiko bencana. “Yang saat ini masih dalam penanganan serius dan berkelanjutan seperti erupsi Sinabung, dan beberapa kejadian bencana gempa bumi yang tetjadi pada Februari 2017 dan gempa dalam skala kecil hampir setiap hari,” paparnya.
Seperti yang diungkapkan Gubsu bahwa penanganan bencana beliau bersama sejumlah kepala daerah Sumut melakukan kunjungan ke Jepang dalam hal mengetahui cara mengantisipasi bencana khususnya gunung berapi dan gempanya.
Dipaparkan Gubsu, saat di Jepang bahwa negara sakura tersebut telah bersahabat dengan bencana dan juga sudah berhasil mengurangi risiko serta penyebaran dampak gempa. “Untuk itu penting adanya penangganan bencana yang diterjadi kerjasama Pemprovsu juga masyarakat,” paparnya.
Sementara Kepala BNPB Sumut Riadil mengatakan bahwa bencana Gunung Sinabung yang terjadi sejak tujuh tahun silam, banyak meninggalkan masalah yang belum terealisasi.
Pada seminar ini para peserta kata Riadil akan dibekali cara pengurangan risiko bencana meliput konsep dan praktek manajemen bencana, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, tetapi pengurangan risiko bencana (PRB) juga merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Seminar yang diadakan selama dua hari tersebut, Riadil mengatakan hari pertama seminar di dalam ruangan di Hotel Aryaduta dan hari kedua para peserta akan diajak mengunjungi Gunung Sinabung di Tanah Karo agar para nasasumber ataupun ahlinya bisa memberi masukan kepada Sumut untuk menanggulangi bencana terjadi. (Adek)