Gelar Seminar, Gubsu Apresiasi Kerja Penyuluh Pertanian Sumut
KANALMEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Dr Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengapresiasi langkah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Sumut menggelar Seminar Nasional dengan mengangkat tema Regenerasi dan restorasi pertanian serta kelembagaan Penyuluh Pertanian di Sumut di Asrama Haji Medan Rabu malam (22/11/2017).
Melalui seminar tersebut Gubsu menjadi ajang bertukar informasi, mendapat pengetahuan baru yang nantinya dapat diterapkan di lapangan. “Seperti kita ketahui keberadaan penyuluh pertanian sangat penting sekali untuk meningkatkan hasil pertanian kita. Karena para petani kita harus didampingi penyuluh-penyuluh yang handal. Oleh karenanya hari ini Ketua PERHIPTANI Sumut Bapak Soekirman mengumpulkan sekitar 2.790 an penyuluh untuk mengikuti seminar yang nantinya mendapatkan infromasi dan pengetahuan dari para para narasumber.
Tentu kegiatan ini sangat penting sekali. Oleh karenanya kita sangat berterimakasih sekali kepada PERHIPTANI Sumut yang telah menggelar kegiatan-kegiatan meningkat hasil pertanian kita kepada penykluh-penyuluh kita yang merupakan pahlawan-pahlawan kita dibindang pertanian,”ujar Gubsu kepada wartawan usai membuka acara seminar.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BP2 SDMP Dr Ir Momon Rusmono MS, Staf Khusus Menteri Pertanian Sam Herudian, Ketua DPP PERHIPTANI Dr Ir Isran Noor, Ketua PERHIPTANI Sumut yang juga Bupati Serdang Bedagai Ir H Soekirman, Ketua STPP Medan Dr Drs Susanto MSi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Azhar, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Dahler,para pengurus DPD dan DPC PERHIPTANI se Sumut dan para penyuluh pertanian se Kabupaten Kota di Sumut.
Dikatakan Gubsu, PERHIPTANI merupakan organisasi profesi yang bertujuan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sistem penyuluhan pertanian yang efektif, efisien dan produktif, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu, teknologi, metode dan manajemen penyluhan pertanian. Selain itu PERHIPTANI juga melakukan pembinaan dengan jiwa korsa, mengembagkan profesionalisme dan menyalurkan inspirasi penyluh pertanian.
Oleh karenanya menurut Gubsu keberadaan dan eksistensi PERHIPTANI ditingkat Provinsi dan Kabupaten Kota di Sumut akan menjadi nilai tambah dan daya ungkit bagi pemerintah daerah untuk bersama-sama memberhasilkan pembangunan pertanian menuju swasembada pangan berkelanjutan dan kedaulatan pangan yang bermuara pada peningkatan daya saing dan kesejahteraan petani. “Kontribusi penyuluh pertanian untuk pertanian tiga tahun terakhir ini tidak diragukan lagi. Sebanyak 2.970 penyuluh yang terdiri dari penyuluh PNS maupun penyluh THL-TBPP telah bekerja keras di lapangan. Hasil-hasil yang kita peroleh khususnya tanaman pangan seperti padi dan Jagung sangat menggembirakan kita semua,” ujar Gubsu.
Pada kesempatan tersebut Gubsu juga memahami kondisi para penyuluh yang berkeinginan kuat agar diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya yang sudah berusia di atas 35 tahun. Oleh karenanya Erry berharap keinginan tersebut dapat diperjuangkan oleh PERHIPTANI agar dicarikan jalan keluarnya. “Kita berharap keinginan-keinginan ini bisa sama-sama kita perjuangkan termasuk juga PERHIPTANI menyampaikannya ke Pemerintah Pusat agar dicari solusi terbaik. Apakah bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan sistem kontrak kerja atau bagaimana. Karena bicara soal ASN ini bnyak UU dan aturan yang salah satunya yang mengatur terkait usia diatas 35 tahun tidak bisa diangkat jadi ASN. Karena kita kan tidak mungkin juga melanggar aturan dan undang-undang kita,” ujarnya. (Adek)
Sementara itu Ketua PERHIPTANI Sumut yang juga Bupati Serdang Bedagai Ir Soekirman mengatakan bahwa PERHIPTANI saat ini merasa mempunyai beban mental bagaimana pertanian Indonesia kedepan bertambah baik. Untuk SDM adalah kuncinya. Sementara faktanya saat ini menurut Soekirman kondisi petani di Sumatera Utara sudah semakin tua dan regenerasinya sangat lambat. Oleh karena itu PERHIPTANI Sumut menggelar Seminar Nasional Regenerasi dan restorasi pertanian serta kelembagaan penyuluh pertanian.
“Tapi Regenerasi yang baik memerlukan kelembagaan yang kuat. Lembaga penyuluh yang juga saat ini semakin degradasi oleh karenanya ini ingin merevitalisasi agar mampu mengembangkan potensi sumber daya petani. Disamping itu tentu saja mengembangkan kearifan lokal seperti pertanian yang sehat, seperti pertanian organik perlu dikembangkan yang kita petakan dalam bentuk restorasi pertanian. Harapan kami apa yang dihasilkan melalui seminar ini dapat memberikan input kepada Pemda, peneliti, pengajar diperguruan tinggi dan kepada kelompok tani bagaimana kedepan menuju Indonesia yang kuat berkedaulatan pangan dan tentu saja sejahtera,”pungkasnya.
Kepala BP2 SDMP Dr Ir Momon Rusmono MS mengatakan pihaknya terus memperjuangkan penyuluh, khususnya di bidang kesejahteraan. “Kami terus mendukung dan ikut memperjuangkan penyuluh. Termasuk untuk batas usia pengangkatan menjadi ASN, kita masih terus mengupayakan,” ujarnya.