Tender Proyek Sering Telat, Begini Harapan Ketua Komisi D DPRD Sumut
KANALMEDAN – Komisi D DPRD Sumut meminta proses pelaksanaan tender di Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut dipercepat, sehingga pekerjaan proyek itu dilakukan tidak terburu-buru.
Demikian ditegaskan Ketua Komisi D DPRD Sumut, Syah Afandin, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sumut, Rabu (17/5/2017).
“Tahun depan kita harus bisa komit, bulan Februari proses lelang sudah dilakukan, karena APBD diketok akhir Desember. Ini kontrak saja dilakukan Juli, bisa jadi pekerjaan proyek itu dilakukan Agustus,” kata Syah Afandin.
Dia khawatir, pengerjaan proyek yang dilakukan sekitar bulan Agustus tidak bisa selesai tepat waktu. “Proses tender yang terlambat juga berdampak pada penyerapan anggaran, berpengaruh juga pada sektor ekonomi masyarakat. Jika segera dilakukan, maka APBD cepat dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D Analisman Zalukhu juga meminta Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi untuk memprioritaskan membeli alat-alat berat. Sehingga disetiap UPT ada alat berat tersebut. “Kalau bisa di P-APBD itu dianggarkan, kita akan perjuangkan. Karena alat berat itu sangat dibutuhkan di UPT-UPT,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut Abdul Haris Lubis mengungkapkan alasan proses lelang dilakukan Mei. Salahsatunya, adanya proses susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) yang baru tahun 2017 di Bulan Maret.
“Kita-kan di 2017 masih ada proses SOTK di bulan 3, proses itulah baru ditentukan KPA-nya dan petugas lainnya. Makanya, kita masih on schedule. Mudah-mudahan tahun 2018, waktu proses lelang sesuai dengan hasil rapat kita ini, yakni Februari,” imbuhnya.
Tahun 2017 ini, lanjutnya, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut akan memperbaiki jalan propinsi hampir di semua kab/kota kurang lebih sepanjang 167 Km. “Lebih kurang anggaran yang disiapkan sekitar Rp600-700 milliar. Sudah dibuka pengumuman lelang, sekarang sedang proses, mudah-mudahan bulan Juli proyek sudah dikerjakan,” imbuhnya.
Terkait jalan tanah provinsi sepanjang 339 km di Sumut, Haris mengatakan, tahun 2018 akan menjadi salahsatu program prioritas kita.
“Kita berharap dan berkeinginan untuk penanganan jalan tanah ini menjadi salahsatu program prioritas kita. Kita belum tahu anggaran, masih mau masuk perencanaan untuk penanganan tersebut. Jalan tanah itu ada di Tapsel, Gunung Tua, Labuhanbatu, Nias dan lain-lain,” tambahnya. (Jen)