Listrik Tiap Hari Padam di Nias, Komisi D DPRD Sumut Protes PLN
KANALMEDAN –Komisi D DPRD Sumut memprotes keras manajemen PT PLN (Pembangkit Listrik Negara) Cabang Kepulauan Nias, gara-gara aliran listrik tiap hari padam/putus mencapai 4-5 jam di Kepulauan Nias.
Akibat ulah PLN itu, masyarakat merasa terganggu. Terutama dalam aktifitas warga masyarakat maupun anak-anak sekolah dalam proses belajar-mengajar.
Protes keras itu disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumut Drs Baskami Ginting didampingi anggota Komisi D Analisman Zaluchu, SSos MSP, Ir Darwin Lubis, Jubel Tambunan, Donald Lumbanbatu, H Zeira Salim Ritonga dan Leonard Samosir, SH kepada wartawan, Kamis (13/4) melalui telepon ketika sedang berada di Kepulauan Nias melihat kondisi kelistrikan yang dikeluhkan masyarakat.
“Mememang benar yang dikeluhkan masyarakat, pelayanan PT PLN di Kepulauan Nias sangat mengecewakan, karena hampir tiap hari mengalami pemadaman selama 4-5 jam. Ini harus menjadi perhatian PT PLN Kitlur (Pembangkit dan Penyalur) Sumut-Aceh untuk mengatasi kondisi kelistrikan dimaksud,” tandas Baskami dan Analisman Zaluchu.
Ditambahkan politisi PDI Perjuangan Sumut ini, dari penuturan Manager Area PT PLN Kepulauan Nias Poltak Samosir kepada tim Komisi D, terjadinya pemadaman listrik di Kepulauan Nias, bukan dikarenakan kekurangan daya, tapi akibat kondisi alam, seperti pohon tumbang serta ranting-ranting pohon yang mengganggu jaringan arus lstrik.
“Sepertinya alasan tersebut kurang masuk akal, sebab sangat tidak memungkinkan, kalau setiap hari terjadi pohon tumbang maupun ranting yang menganggu jaringan arus listrik menyebabkan korsleting, sehingga terjadi pemadaman arus listrik berjam-jam tiap hari,” tegas Baskami dan Analisman.
Menurut Baskami, berdasarkan penjelasan Poltak Samosir, dari segi kapasitas daya listrik, saat ini PT PLN di Kepulauan Nias memiliki daya mampu sebesar 52,3 MW yang terdiri dari 25 MW MPP PLTG yang baru diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Maret lalu, ditambah 24 MW PLTD sewa serta 3,3 MW unit PLTD sendiri.
“Daya yang dipergunakan saat ini oleh masyarakat pelanggan PT PLN di Kepulauan Nias hanya sebesar 27,2 MW, sehingga kelistrikan di daerah itu memiliki cadangan sebesar 25,1 MW. Jadi sangat tidak memungkinkan, kalau pemadaman berjam-jam itu dijadikan alasan kekurangan daya. Ini yang perlu segera ditelusuri secara tuntas,” tandas Bendahara F-PDI Perjuangan itu.
Berkaitan dengan itu, tambah Analisman yang juga anggota dewan Dapil Kepulauan Nias itu, Komisi D berharap kepada pimpinan PT PLN Kitlur Sumut-Aceh untuk segera turun-tangan meneliti penyebab sering padamnya listrik di Nias, sebab alasan Manager PT PLN Kepulauan Nias akibat kondisi alam, seperti pohon tumbang, ganguan hewan, layang-layang menyentuh kabel/kawat pengantar arus kurang masuk akal. Begitu juga kekurangan daya, tidak mungkin, sebab Nias memiliki cadangan 25,1 MW.(Jen)