Tim PKM UMA Latih Siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe Strategi ‘Creative Marketing’ Melalui Platform Media Sosial

KANALMEDAN, Medan – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Medan Area (UMA) memberikan edukasi dan pelatihan kepada generasi Z (Gen Z) mengenai strategi creative marketing melalui platform media sosial TikTok dan Instagram di SMAN 2 Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo.

Kegiatan bertajuk “Sosialisasi Marketing di New Era: Optimalisasi Creative Marketing pada Tiktok dan Instagram di Kalangan Gen Z” itu diikuti oleh 55 pelajar terdiri dari siswa siswi yang memiliki ketertarikan terhadap dunia digital, media sosial, dan kewirausahaan.

Ketua PKM UMA Muthya Rahmi Darmansyah, SE., M.Sc (Dosen Akuntansi FEB UMA), didampingi Anggota Sucitra Dewi, SE., M.Si (Dosen Akuntansi FEB UMA) dan Fauziah Rahman, S.Pd,. M.Ak (Dosen Akuntansi FEB UMA) kepada pers di Kampus FEB UMA, Jalan Sei Serayu/Setia Budi Medan, Jumat (25/7/2025) mengatakan, pelatihan sudah digelar pada Rabu, 12 Maret 2025 di SMA Negeri 2 Kabanjahe.

“Kegiatan ini bertujuan mengedukasi peserta mengenai strategi pemasaran digital melalui media sosial yang sedang populer digunakan oleh kalangan Gen Z yang memiliki potensi sebar sebagai alat promosi efektif jika digunakan secara kreatif dan strategis seperti TikTok dan Instagram,” kata Muthya.

Kegiatan berlangsung selama satu hari dalam bentuk workshop interaktif dan praktik langsung, dengan pembagian sesi antara pemaparan materi, diskusi, simulasi pembuatan konten, serta evaluasi.

Dikatakan, melalui pre-test dan post-test sederhana yang diberikan sebelum dan sesudah sesi sosialisasi, terjadi peningkatan pemahaman peserta sebesar rata-rata 57%. Sebelum kegiatan, sebagian besar siswa belum mengetahui istilah seperti creative marketing, engagement rate, brand persona, atau algoritma media sosial.

“Tapi setelah mengikuti pelatihan,
siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe mampu menjelaskan konsep dasar tersebut, serta menunjukkan minat lebih dalam untuk mencoba strategi pemasaran digital. Siswa juga tampak menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung, terutama saat sesi praktik pembuatan konten,” kata Muthya.

Dalam sesi ini, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan diminta membuat konten promosi untuk produk fiktif menggunakan format video pendek (TikTok atau Instagram Reels). Sebagian besar kelompok berhasil membuat video dengan elemen visual yang kreatif, narasi yang menarik, serta penggunaan fitur-fitur yang sesuai dengan tren platform.

“Beberapa siswa juga secara spontan menyampaikan bahwa mereka baru menyadari media sosial bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga bisa digunakan untuk hal-hal produktif seperti membangun merek pribadi atau mempromosikan usaha kecil-kecilan,” tutu dosen Akuntansi FEB UMA ini.

Bahkan, kata Muthya, selama sesi praktik, dihasilkan total 10 video kreatif dari berbagai kelompok peserta. Konten yang dihasilkan bervariasi, mulai dari promosi produk makanan ringan, aksesori, hingga promosi kegiatan OSIS sekolah.

“Beberapa video menunjukkan potensi storytelling yang baik dan pemahaman dasar terhadap struktur konten digital (pembukaan menarik, pesan utama, penutup call-to-action). Konten-konten ini tidak hanya ditayangkan di ruang kelas, tetapi juga dipresentasikan oleh masing-masing kelompok, disertai penjelasan strategi dan sasaran audiensnya,” ucap Muthya.

Anggota PKM UMA Sucitra Dewi, SE., M.Si dan Fauziah Rahman, S.Pd,. M.Ak menambahkan, kegiatan PKM sosialisasi strategi creative marketing melalui platform media sosial Tiktok dan Instagram di SMAN 2 Kabanjahe berhasil memberikan dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa terkait pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran kreatif.

“Melalui pendekatan edukatif yang interaktif dan berbasis praktik langsung, siswa mampu memahami konsep dasar creative marketing, mengenali strategi konten yang sesuai dengan karakteristik platform TikTok dan Instagram, serta menerapkannya secara sederhana dalam bentuk simulasi konten digital. Dari hasil kegiatan, terlihat bahwa sebagian besar siswa mengalami peningkatan pemahaman yang signifikan mengenai cara kerja algoritma media sosial, pentingnya storytelling dalam pemasaran, serta strategi membangun personal branding,” tutur Sucitra.

“Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah bahwa Gen Z, khususnya siswa tingkat SMA, memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku digital yang kreatif dan produktif, asalkan dibekali dengan pemahaman dan keterampilan yang tepat. Melalui kegiatan seperti ini, mereka
tidak hanya diajak untuk menjadi pengguna media sosial yang bijak, tetapi juga diarahkan untuk mulai memanfaatkan platform digital sebagai alat promosi, media ekspresi, serta peluang wirausaha di masa depan. Kegiatan ini juga membuka peluang untuk dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk pelatihan lanjutan, kolaborasi dengan program kewirausahaan sekolah, maupun pembentukan komunitas pelajar kreatif yang fokus pada pemasaran digital,” timpal Fauziah Rahman, anggota PKM UMA.

Sementara itu, pihak SMA Negeri 2 Kabanjahe yang diwakili oleh guru pendamping serta wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurut mereka, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat untuk memperkaya wawasan digital siswa dan mendorong mereka untuk lebih aktif serta produktif di media sosial.

Guru juga menyarankan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala, bahkan dikembangkan dalam bentuk program ekstrakurikuler atau pelatihan lanjutan. (Nas)

Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.