Dosen FEB UMA Kembangkan Soft Skill dan Karakter Kepemimpinan Siswa SMA PABA Binjai Lewat Pelatihan Manajemen Diri

KANALMEDAN, Medan – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area (FEB UMA) mengembangkan soft skill dan karakter kepemimpinan siswa-siswi SMA PABA Binjai melalui pelatihan manajemen diri. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini mendapatkan respon positif dari siswa-siswi dan pihak sekolah.
Ketua Pengabdian Alfifto, SE.,M.Si (Dosen Manajemen FEB UMA) didampingi Anggota Indah Cahya Sagala, S.Pd.,M.Si (Dosen Akuntansi FEB UMA dan Devi Ayu Putri Sirait, SE, M.Si (Dosen Akuntansi FEB UMA kepada wartawan di Kampus 2 UMA, Jalan Sei Serayu Medan, Jumat (25/7/2025) mengatakan, pengabdian masyarakat ini sudah dilakukan di SMA PABA Binjai, Jl. Padangsidempuan No.8, Rambung Bar, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai pada 24-26 Februari 2025 lalu.
“Pelatihan ini diikuti lebih dari 30 siswa, yang terdiri dari perwakilan kelas XI dan pengurus OSIS, dengan pendampingan dari guru Bimbingan Konseling (BK) dan beberapa guru wali kelas,” kata Alfifto.
Selama pelaksanaan kegiatan, kata Alfifto, siswa-siswi menunjukkan antusiasme tinggi, keterlibatan aktif, serta semangat kolaboratif dalam mengikuti setiap sesi pelatihan.
“Setelah mengikuti sesi refleksi diri dan pengenalan potensi, mayoritas siswa mampu mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan diri mereka. Dalam sesi pengelolaan emosi, siswa mulai memahami pentingnya pengendalian diri dan strategi menghadapi tekanan, baik akademik maupun sosial,” tutur Alfifto.
.
Selanjutnya, melalui pelatihan manajemen waktu, siswa belajar membuat jadwal harian dan menetapkan prioritas. Berdasarkan hasil latihan dan diskusi, siswa mampu merancang personal time plan yang realistis, serta memahami dampak kedisiplinan terhadap produktivitas.
Seterusnya, kegiatan simulasi kepemimpinan dan studi kasus mendorong siswa untuk berani berbicara, mengambil keputusan, dan memimpin diskusi kelompok.
“Sebagian siswa yang awalnya pasif mulai menunjukkan inisiatif dan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah kelompok,” ungkap Dosen Prodi Manajemen FEB UMA ini.
Juga ada penguatan soft skills kolaboratif. Pada sesi komunikasi efektif dan kerja tim berhasil meningkatkan interaksi antar siswa. Mereka belajar mendengarkan secara aktif, menyampaikan ide secara sopan, serta menghargai pendapat orang lain. Hal ini tercermin dari keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas kolaboratif secara harmonis.

“Siswa juga dilatih menyusun rencana tindak lanjut (action plan) pribadi sebagai bentuk komitmen terhadap perubahan perilaku yang diharapkan. Tampak beberapa siswa menargetkan peningkatan kedisiplinan belajar, keterlibatan dalam kegiatan OSIS, dan kemampuan komunikasi di depan umum,” ucap Alfifto.
Hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep manajemen diri dan kepemimpinan dibandingkan hasil pre-test. Selain itu, umpan balik (feedback) yang dikumpulkan menunjukkan bahwa lebih dari 85% peserta merasa kegiatan ini bermanfaat dan ingin mengikuti pelatihan lanjutan dengan tema serupa.
“Secara keseluruhan, kegiatan ini memberikan dampak positif dalam membentuk karakter dan meningkatkan soft skills siswa di SMA PABA Binjai. Keberhasilan pelatihan ini juga tidak lepas dari dukungan penuh pihak sekolah, keterbukaan siswa dalam belajar, serta metode pelatihan yang interaktif dan aplikatif,” kata Alfifto seraya berharap kegiatan ini dapat menjadi program berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam upaya penguatan karakter peserta didik.
Anggota PKM FEB UMA Indah Cahya Sagala, S.Pd.,M.Si dan Devi Ayu Putri Sirait, SE, M.Si menambahkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di SMA PABA Binjai berhasil dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesadaran diri, kemampuan manajemen waktu, pengendalian emosi, serta penguatan karakter kepemimpinan dan soft skills siswa.
“Melalui pendekatan yang partisipatif dan interaktif, siswa menunjukkan antusiasme dan keterlibatan aktif selama sesi pelatihan. Hasil evaluasi pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap materi, sementara hasil refleksi dan umpan balik dari peserta menunjukkan bahwa kegiatan ini relevan, bermanfaat, dan berdampak positif bagi perkembangan pribadi siswa,” tutur Indah.
“Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa penguatan soft skills dan karakter kepemimpinan tidak hanya penting, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh siswa untuk menghadapi tantangan akademik dan sosial di masa depan. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan yang didukung oleh pihak sekolah dan dikembangkan lebih lanjut secara periodik,” tambah Devi Ayu Sirait. (Nas)