Pogram PKM, Dosen UMA Sosialisasi Inovasi Bisnis di Era Digital di Kalangan Santri

KANALMEDAN, Medan – Dosen Universitas Medan Area (UMA) yang terdiri dari dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang ditujukan kepada Santri Yayasan Rumah Tahfidz Miftahul Jannah, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
Kegiatan bertema “Sosialisasi Inovasi Bisnis Kalangan Remaja di Era Digital pada Santri Yayasan Rumah Tahfizh Miftahul Jannah” di Jalan Letda Sujono/Jl. Sosro No.106 Keluarahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan itu berlangsung selama tiga hari (26 – 28 Mei 2025).
Pengabdian masyarakat tersebut diketuai oleh Hasbiana Dalimunthe, SE, M.Ak (Dosen FEB UMA Prodi Akuntansi), beranggotakan Dr. Nisfa Hanim, S.Si, M.Si (Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UMA) dan Yudi Gebri Foenna, S.Si, M.Sc (Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UMA). Pengabdian juga dibantu dua mahasiswa masing-masing M. Fazhar Nasution dan Zikri Fadillah Salim. Rombongan pengabdian UMA diterima dengan semangat dan antusias oleh para santri dan guru.
Hasbiana Dalimunthe, SE. M, Ak selaku ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Senin (30/6/2025) di Kampus 2 UMA Jalan Sei Serayu/Setiabudi Medan menjelaskan mengenai pentingnya inovasi bisnis diperkenalkan di kalangan remaja.
“Diharapkan para santri dapat memahami tentang inovasi bisnis seperti mengambil ide-ide kreatif dan mengubahnya menjadi produk atau metode kerja yang berguna,” kata Hasbiana.
Bukan hanya itu saja, santri juga diharapkan dapat memahami tentang langkah-langkah inovasi bisnis yaitu santri mampu mengidentifikasi bakat dan minat diri sendiri, mampu memahami kebutuhan pasar (riset pasar), mampu membuat rencana bisnis, mampu mengeksplorasi sumber dana atau modal, menjadi generasi yang mampu menggunakan media teknologi untuk memasarkan produk atau jasa, mengikuti pelatihan atau seminar yang berkaitan dengan kewirausahaan, berinovasi dan berkolaborasi dengan pebisnis lain, fokus dan konsisten pada tujuan bisnis, serta mampu melakukan perubahan atau inovasi produk/jasa.
“Santri juga perlu diperkenalkan jenis-jenis inovasi bisnis seperti inovasi produk, inovasi model bisnis, inovasi proses, inovasi pemasaran serta inovasi bisnis teknologi,” tambah dosen FEB UMA ini.
Ketua tim PKM juga menjelaskan bahwa dengan menciptakan inovasi bisnis sejak remaja dapat membentuk jiwa kewirausahaan dan membuka peluang usaha yang menjanjikan di masa depan.
“Para santri diharapkan mampu menciptakan inovasi bisnis yang relevan dengan kebutuhan zaman, sehingga dapat menjadi bekal kemandirian ekonomi dan peluang usaha sejak usia muda,” ucap Hasbiana.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini disambut antusias pihak santri dan guru .Yayasan Rumah Tahfidz Miftahul Jannah. Selain menyosialisasikan materi inovasi bisnis, tim pengabdian juga membuka sesi diskusi, tanya jawab mengenai permasalahan inovasi bisnis. (Nas)