Sekolah Seni di Medan Ini Butuh Renovasi, Miliki Segudang Prestasi Tapi Fasilitas Tak Mumpuni

KANALMEDAN, Medan – Sekilas dari luar, bangunan sekolah di Jalan Perintis Kemerdekaan No.31, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara ini tampak kokoh. Namun pemandangan ini berbeda saat memasuki sekolah. Tampak ‘ringkih’ dan dindingnya lapuk, ruangan lokalnya kecil dan sempit, catnya pun mulai mengelupas.

Kondisi ini didapati wartawan saat menyambangi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 11 Medan yang dulunya dikenal Sekolah Musik Medan (SMM), Senin (23/6/2025).

Menurut Kepala SMKN 11 Medan Marojahan Bakara SPd MSi, bangunan tersebut berdiri sejak Tahun 1969. Dulunya merupakan rumah dinas bagi pegawai, kemudian dialihfungsikan menjadi sekolah.

“Sekolah ini memang butuh perbaikan. Bangunannya sudah tua. Apalagi sekolah negeri ini merupakan satu-satunya di Sumatera Utara untuk kejuruan seni dan musik,” kata Marojahan.

Pemandangan miris terlihat di ruangan guru. Jejeran bangku dan meja tersusun agak rapat karena ruangannya kecil. Jarak plafon terlalu dekat dengan lantai sehingga ruangan terasa panas. Dapat dibayangkan jika udara gerah, 10 menit duduk di ruangan itu langsung banjir keringat.
Begitu juga lokal-lokal siswa yang rata-rata berukuran 3×3 dan 3×4.

Sedangkan ruangan untuk musik dibagi terpisah. Seperti ruang piano, gitar dan lainnya. Ukuran ruangannya kecil hanya cukup untuk 1 alat musik dan 2 siswa termasuk 1 orang tenaga pendidik.

“Mau bagaimana lagi, kami butuh banyak ruangan karena masing- masing siswa ada kompetensi keahliannya,” kata Marojahan Bakara didampingi Wakil Bidang Akademik Raulina Saragih.

Raulina Saragih menambahkan, mereka juga butuh ruangan kedap suara sehingga siswa bisa lebih konsentrasi belajar tanpa terdengar bisingnya suara musik.

“Kami juga butuh ruangan pertunjukan. Auditorium yang kami miliki sekarang ini butuh renovasi. Pernah atapnya rubuh saat anak-anak latihan untuk pertunjukan,” kata Raulina seraya menambahkan karpet dan dinding berperan penting dalam menciptakan ruang kedap suara. Karpet membantu menyerap suara dan mengurangi gema, sementara dinding dapat dilapisi dengan material penyerap suara untuk meminimalkan transmisi suara.

Disebutkan juga, auditorium dibangun pada tahun 1980-an dan daya tampungnya 300 orang untuk menyaksikan pertunjukan. Namun kondisi auditorium saat ini kurang layak untuk dijadikan tempat pertunjukan dan perlu renovasi total.

Amatan di lokasi, auditorium tampak tidak terawat. Plafonnya ambruk karena atap yang ditembus air. Ubinnya mulai kupak-kapik, ruangan ini juga belum terfasilitasi pendingin ruangan, sehingga pengab karena hanya mengandalkan kipas angin secara dadakan.

“Kalau auditoriumnya representatif, kita bisa adakan pertunjukan setiap bulan. Artinya kita harapkan siswa ini bisa belajar bisnis dengan membuat konser atau pertunjukan,” ujar Marojahan Bakara.

Dia mengharapkan adanya bantuan pemerintah untuk merenovasi sekolah dan menambah fasilitas yang saat ini kurang mumpuni. Selain itu juga dibutuhkan peralatan etnis. Seperti alat-alat musik tradisional.

“Kalau untuk peralatan musik modren, di sekolah ini sudah lengkap. Tapi untuk musik tradisional, kita gak ada peralatannya. Padahal itu sangat dibutuhkan untuk mengembangkan wawasan siswa di bidang musik. Ya kita harapkan perhatian di bidang pendidikan ini hendaknya merata, sekolah seni musik juga butuh perhatian dan dukungan,” kata Marojahan.

Dia menambahkan, sekolahnya kerap meraih juara setiap kali mengikuti event. Mulai dari juara tari, juara band bahkan dancer. Beberapa yang terdata, SMKN 11 Medan meraih Juara 1 Band Sumatera Utara dan Juara 1 Tari pada Pameran Pendidikan Tinggi Sumatera Utara 2025. Selain itu juga, di tingkat nasional SMKN 11 Medan meraih Juara 1 Dance Competition. Baru-baru ini memborong piala di event Tapanuli Raya Soundfest 2025 dan meraih juara umum.

Beberapa alumni juga berkiprah di dunia tarik suara. Seperti Novia Anjelina Situmeang, alumnus SMKN 11 Medan yang masuk Top 6 Indonesian Idol Tahun 2023 dan Rosalina Samosir kontestan Indonesia Idol Tahun 2023 yang dipuji juri suaranya layak jadi Diva.

Karena itu, SMKN 11 Medan butuh dukungan penuh dari pemerintah untuk melahirkan bibit-bibit unggul menuju Generasi Emas 2045.

“Anak-anak kita punya berbagai macam kecerdasan. Bukan cuma pintar di pelajaran, tapi juga bisa di bidang seni. Semua itu harus kita dukung dan mendorong agar anak-anak bebas mengekspresikan diri melalui kegiatan yang dicintainya,” pungkas Marojahan.

Untuk diketahui, SMK Negeri 11 Medan mempunyai 4 Program Pendidikan Menengah Kejuruan yaitu: Seni Musik Klasik, Seni Musik Populer, Seni Tari dan Desain Komunikasi Visual (DKV), terdiri dari desain grafis, fotografi dan videografi. (Nas)

Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.