UMA akan Wisuda 1.090 Lulusan, dan Siap Terima 2.700 Mahasiswa Baru

KANALMEDAN, Medan – Universitas Medan Area (UMA) akan melaksanakan wisuda periode I tahun 2025, di Gelanggang Serbaguna Kampus 1 UMA, Jalan Kolam No 1 Medan Estate, Sabtu (21/6/2025). Ada 1.090 lulusan yang diwisuda pada dua sesi, yakni pagi dan siang itu.
Di sisi lain, UMA tengah menerima pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026, dalam hal ini UMA menyiapkan 2.700 kursi mahasiswa baru untuk program sarjana (S1), magister (S2) dan doktor (S3).
Hal itu diungkapkan Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan, MEng, MSc didampingi Wakil Rektor Bidang Mutu SDM dan Perekonomian Dr Dedi Sahputra, SSos, MA, dan Kabid Humas UMA Zarina Alfandari, SPsi pada acara Coffee Morning Wartawan Mitra UMA, di Pendopo Taman Hutan Raya (Tahura) Kampus 1 UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Rabu (18/6/2025) pagi.
Rektor menjelaskan, wisuda kali ini berbeda dari wisuda sebelumnya. Perbedaan itu, pertama peserta wisuda harus melakukan pendaftaran melalui aplikasi Sistem Informasi Penilaian Mahasiswa (Silima).
“Aplikasi Silima dikembangkan oleh UMA untuk mempermudah proses pengajuan judul penelitian hingga sidang mahasiswa. Aplikasi ini bertujuan untuk mempercepat seluruh proses tersebut. Lewat aplikasi ini juga ada validasi untuk persyaratan menjadi peserta wisuda, dan kelengkapan tugas akhir berupa skripsi, tesis atau disertasi,” kata rektor.
Bagi yang belum mengupload itu semua, tambah rektor, mahasiswa tidak bisa menjadi peserta wisuda. Dan sebaliknya jika sudah mengupload secara lengkap, peserta wisuda bisa langsung mengambil ijazah.
Perbedaan kedua, kata rektor, pada wisuda kali ini rektor, para wakil rektor dan dekan menjadi penanggung jawab kepanitiaan wisuda. Ini supaya banyak pihak yang ikut menjamin suksesnya acara wisuda.
Prodi UMA Miliki Ciri Khas
Dalam coffee morning itu, Rektor UMA juga menjelaskan tentang penerimaan mahasiswa baru TA 2025/2026. Pihaknya siap menerima 2.700 mahasiswa baru untuk program sarjana, magister dan doktor.
“Sejak penerimaan mahasiswa baru dilaunching 14 Maret lalu, alhamdulillah minat masyarakat masuk UMA meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Kita optimistis target 2.700 mahasiswa baru akan tercapai karena PMB masih dibuka hingga Agustus 2025,” ucap rektor.
Dikatakan, UMA memiliki 23 program studi (prodi), dan enam prodi di antaranya sudah predikat Unggul, yakni Program Doktor Ilmu Pertanin, Prodi Magister Agribisnis, dan Prodi Magister Manajemen pada Program Pascasarjana, Prodi Ilmu Komunikasi (FISIP), Prodi Agribisnis (Fakultas Pertanian), dan Prodi Biologi pada Fakuktas Sains dan Teknologi. Sedang dua prodi di FEB sedang menunggu predikat Unggul. Untuk akreditasi institusi perguruan tinggi, UMA juga sudah predikat Unggul.
Rektor juga menjelaskan, empat prodi dari 23 prodi di UMA memiliki ciri khas. Pertama, Prodi Arsitektur pada Fakultas Teknik, dibuka pada 1985, lebih duluan ada dari Prodi Arsitektur di USU. Karakteristik prodi ini, lulusannya tidak ada yang menganggur, bahkan sebelum lulus sudah bekerja.
Tim Mahasiswa Arsitektur UMA juga sudah menorehkan prestasi nasional pada 2023 dengan meraih Juara 1 Sayembara Desain Arsitektur Horizon Mulawarman. Tim UMA yang terdiri dari Fauzan Azim (208140022), Hendro Pernando Sirait (208140009), dan Rasyidatun Shalihah (208140018) mengalahkan tim mahasiswa ITB Bandung dan perguruan tinggi favorit lainnya.
Kedua, Prodi Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam. Prodi ini merekrut calon mahasiswa penghafal Alquran. “Nantinya hafiz-hafizah akan diberikan bantuan oleh Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim. Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan berapa juz yang sudah dihafalnya,” tutur rektor.
Ketiga, Prodi Biologi pada Fakultas Saintek. Mahasiswa biologi harus mampu melakukan penelitian dengan alat-alat yang canggih. Karena biologi mengkaji tentang kehidupan, tidak boleh salah dalam penelitian, karena terkait dengan, makanan, obat-obatan, kesehatan dan lingkungan.
Keempat, Prodi Ilmu Pemerintahan di FISIP. “Kita sudah menjalin kerjasama dengan berbagai pemerintah daerah di Sumut, untuk meningkatkan kualitas pendidikan aparat desa yang masih banyak belum sarjana. Ilmu Pemerintahan ini penting untuk mendukung kinerja aparat desa. Kita juga punya Magister Administrasi Publik bagi aparat yang sudah sarjana,” ujar Prof Dadan.
Selain itu, UMA juga membuka kelas malam yang disebut kelas Reguler C. “Kita tidak menyebutnya dengan kelas karyawan, tapi kelas Reguler C, karena mahasiswanya ada juga yang bukan karyawan,” tambah rektor.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Mutu SDM dan Perekonomian Dr Dedi Sahputra, SSos, MA mengatakan, tujuan coffee morning dengan wartawan ini untuk ramah tamah guna menjalin keakraban supaya antara universitas dengan wartawan bisa terus bersinergi dan bekerjasama untuk tujuan yang sama.
Dalam kegiatan berema “Menjalin Kolaborasi, Menyampaikan Inovasi” itu, Dedi juga menjelaskan, coffee morning ini sebagai wahana sosialisasi informasi dan program terbaru.
“Menyampaikan berbagai informasi terbaru terkait kebijakan, program akademik, kegiatan tridharma, dan capaian UMA kepada insan pers agar tersampaikan secara tepat dan akurat kepada masyarakat luas,” kata Dedi.
Dedi berharap, sinergitas UMA dengan wartawan terus berlanjut. “Ini salah satu program dari Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim Bapak M Erwin Siregar, agar UMA dan wartawan tetap menjaga keharmonisan,” kata Dedi yang juga wartawan salah satu harian di Medan seraya menambahkan, antara perguruan tinggi dan wartawan selalu ada kaitan atau irisannya. (Nas)