Seorang Jemaah Haji Kloter 4 Wafat Saat Mendarat di KNIA

KANALMEDAN, Medan – Hujan deras menyambut kedatangan 360 jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 4 Debarkasi Medan.
Kloter 4 ini tiba di Kualanamu International Airport (KNIA) dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GIA 3404, Senin, (17/6/ 2025) pukul 03. 21WIB.

Ketua PPIH Debarkasi Medan Ahmad Qosbi mengucapkan selamat datang, selamat kembali ke tanah air.

“Alhamdulillah bapak dan ibu tiba di tanah air dalam keadaan selamat dan sehat, semoga seluruh rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan di tanah suci diterima Allah SWT, diampunkan segala dosa dan semoga memperoleh haji mabrur,” ungkapnya.

Kepala Kanwil Kemenetrian Agama Provinsi Sumatera Utara ini mengharapkan jemaah haji dapat memelihara kemabruran haji saat kembali te tempat tinggal masing-masing.

“Peliharalah kemabruran haji dengan menjaga sikap dan perilaku dengan membawa kenyamanan dan kedamaian di keluarga, di lingkungan tempat tinggal serta di tempat kerja,” ucapnya.

Ketua PPIH Debarkasi Medan juga mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya jemaah haji asal Deli Serdang atas nama Nurmalis.

“Semoga Almarhumah senantiasa di ampuni dosanya dan keluarga yang di tinggalkan senantiasa di berikan kesabaran dan keikhlasan,” ucapnnya.

Jemaah haji Kloter 4 Debarkasi Medan berjumlag 360 orang berasal dari Deli Serdang, Medan dan Sidoarjo.

Sementara itu, maskapai nasional Garuda Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah satu jemaah haji perempuan kloter 4 Debarkasi Medan asal Deli Serdang, yang dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah pesawat mendarat di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), pada Senin (16/6) pukul 03.50 WIB.

Branch Manager Garuda Indonesia Medan I Wayan Gilang Aditya mengatakan, Penumpang dimaksud sebelumnya sempat ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri ketika pesawat melakukan persiapan landing.

Awak pesawat melakukan tindakan pertolongan pertama bersama-sama dengan tim medis kloter disertai pemeriksaan lanjutan hingga kemudian yang bersangkutan dinyatakan wafat.

“Sesuai keterangan Dokter Kloter, almarhumah sempat mengeluhkan kondisi lemas sebelum keberangkatan dari Arab Saudi dan telah mendapatkan penanganan berupa infus dari tim medis, serta telah dinyatakan dalam kondisi stabil oleh tim medis sebelum penumpang tersebut melanjutkan penerbangan,” ungkapnya.

Gilang menjelaskan, usai proses penanganan awal di bandara, jenazah langsung dibawa ke Klinik Asrama Haji Medan untuk proses serah terima kepada pihak keluarga.

Ia menambahkan, Garuda Indonesia memastikan bahwa jemaah haji yang wafat selama proses penerbangan memperoleh hak atas perlindungan asuransi penerbangan (extra cover) sesuai dengan ketentuan kerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia. Asuransi tersebut berlaku sejak keberangkatan dari embarkasi hingga proses debarkasi di Tanah Air.

“Garuda Indonesia senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam proses angkutan haji, termasuk memastikan setiap jemaah mendapatkan penanganan maksimal dalam setiap situasi darurat mengacu pada regulasi penerbangan yang berlaku,” ujarnya. (sormin)

Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.