Jemaah Haji Kloter 9 Gelar Doa Bersama Kesembuhan Jemaah Sakit

KANALMEDAN, Makkah – Jemaah haji kloter 9 Debarkasi Medan mengadakan doa bersama selepas sholat subuh berjemaah untuk kesembuhan beberapa jemaah haji yang dalam keadaan sakit, di Masjid Hotel Diyar Al Jabri lantai R, Sabtu, 14 Juni 2025.

Kegiatan doa bersama tersebut dipandu oleh Al Ustadz Sorimonang sebagai Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan Al Ustadz Hasan Matsum, Ketua MUI Kota Medan, yang juga jemaah haji reguler Kloter 9 Sumut. Acara dimulai dengan Kaifiyat, Yasin, Tahlil dan ditutup dengan do’a.

Ketua Kloter 9 M. Lukman Hakim Hasibuan mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Tim Kesehatan Haji kloter 9 terdapat 2 jema’ah hajinya yang saat ini dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan secara intensif.

Jemaah tersebut adalah Sri Sukenti Sukemi binti Sukemi (63) alamat jl. Padang No. 8 Bandar Selamat Medan pasien inap RS. An Nuur Mekkah, Erwin Dasnir Tanjung bin Dasnir Tanjung (58) alamat Jl. kejaksaan no. 29 Petisah Tengah Medan pasien inap RS King Abdul Aziz Mekkah.

“Kita terus memantau perkembangan pasien tersebut dengan menjenguk pasien dan terus berkordinasi dengan pihak Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KHI) yang ada di Mekkah” ujar Lukman.

Ketika Lukman menanyakan kepada Tim kesehatan kloter 9 KNO sumut perihal banyaknya jemaah yang sakit flu, batuk dan demam meriang, dr Fitriaty Munawwirah Amiruddin dalam acara doa bersama tersebut mengatakan, fenomena ini akibat kelelahan dan kurang istirahat saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina ( Armuzna), akibatnya banyak jemaah haji mengalami pelemahan imunitas tubuh.

Mobilitas yang cukup tinggi saat ibadah di Armuzna juga menyebabkan jemaah kelelahan, apalagi banyak jemaah saat berpindah dari Muzdalifah ke Mina melakukan jalan kaki di tengah panas terik yang mencapai 46 derajat celcius hingga menyebabkan jemaah kehilangan cairan tubuh dan akhirnya daya imunitas menurun.

dr.Fitriaty Munawwirah Amiruddin juga menjelaskan tips menjaga imunitas tubuh dengan cuaca ekstrem di Mekkah, Arab Saudi, dengan suhu mencapai 46 derajat celsius. Kondisi ini meningkatkan risiko dehidrasi, heat stroke, dan kelelahan kepada jemaah, terutama bagi mereka yang berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit kronis.

“Untuk mengurangi risiko ini, jemaah diimbau sering minum air setiap 10 menit, serta mengonsumsi oralit untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Selain itu, penggunaan payung, topi, atau semprotan air untuk wajah dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dan mencegah dehidrasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selain menjaga asupan cairan, jemaah juga perlu berhati-hati terhadap risiko penyakit pernapasan yang meningkat di tengah kerumunan besar. Penggunaan masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak dengan jemaah lain yang sedang sakit adalah langkah penting untuk mencegah penularan penyakit seperti pneumonia dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

“Saya mengimbau kepada jemaah kloter 9 Sumut, tubuh kita ini perlu dijaga dengan baik dan istirahat yang cukup. Beribadah juga perlu ilmu, bukan semata mata mengedepankan perasaan,” ujar Fitriaty. (Sormin)

Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.