Helentina Mariance Manullang Lulus Ujian Terbuka Doktor UMA, Soroti Strategi Ekowisata Mangrove: Pilar Keberlanjutan dari Langkat untuk Indonesia

Dr. Helentina Mariance Manullang, S.Pi., M.Si (tengah) berfoto bersama Rektor UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc, Direktur PPs UMA Prof. Dr. Ir. Retna Astuti Kuswardani, M.S, Promotor Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, Ph.D. dan co-promotor Prof. Dr. Ir. R. Sabrina, MSi serta penguji seusai sidang terbuka promosi doktordi Gedung Doktor Pascasajana UMA, Jalan Sei Serayu/Jalan Setia Budi Medan, Sabtu (17/5/2025).

KANALMEDAN, Medan – Universitas Medan Area (UMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak doktor yang tangguh dan visioner. Dalam ujian terbuka Program Doktor Ilmu Pertanian dengan konsentrasi Agribisnis, Helentina Mariance Manullang, S.Pi., M.Si. berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Pulau Banyak, Kabupaten Langkat”.

Ujian promosi doktor digelar di Gedung Doktor Pascasajana UMA, Jalan Sei Serayu/Jalan Setia Budi Medan, Sabtu (17/5/2025) lalu.

Penelitian Helentina tidak hanya menjadi kontribusi ilmiah, namun juga menjawab tantangan besar dalam isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan pesisir. Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis yang vital—menahan abrasi, menyimpan karbon, serta menjadi habitat berbagai biota laut. Sehingga diperlukan pendekatan inovatif agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara produktif.

Kombinasi antara ekowisata dan perikanan berkelanjutan, seperti budidaya kepiting, ikan bandeng, atau kegiatan tracking ekowisata berbasis edukasi lingkungan, menjadi bentuk integrasi yang memberi nilai tambah secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Penelitian yang dilakukan Helentina juga menekankan pentingnya penerapan pendekatan pentahelix, yaitu sinergi antara lima unsur: pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media.

“Kolaborasi antar unsur pentahelix mampu menggerakkan pengembangan kawasan ekowisata mangrove menjadi lebih terarah dan berkelanjutan,” katanya.

Selama masa studinya, Helentina tidak hanya aktif dalam dunia akademik, tetapi juga produktif dalam menghasilkan karya ilmiah. Ia telah menerbitkan empat artikel pada jurnal internasional bereputasi, dan karyanya bahkan memperoleh pengakuan nasional melalui pendanaan hibah penelitian dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tahun 2024.

Di bawah bimbingan promotor Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, Ph.D. dan co-promotor Prof. Dr. Ir. R. Sabrina, MSi yang mendukung penuh prosesnya, studi ini menjadi bukti nyata bahwa UMA memberikan ruang besar bagi riset yang berdampak luas dan aplikatif.

Promosi doktor ini dibuka oleh Rektor UMA, Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc dengan susunan panitia, Ketua penguji Prof. Dr. Ir. Retna Astuti Kuswardani, M.S, Sekretaris, Dr. Ir. Syahbudin Hasibuan, M.Si, perwakilan dari Pascasarjana, Dr. Beby Masitho Batubara, S.Sos, perwakilan Program Studi Prof. Dr. Ir. Yusniar Lubis, MMA. Adapun dua penguji ahli, yaitu Prof. Muhammad Basyuni, S.Hut, M.Si, Ph. D, selaku penguji I dan Prof. Dr.Ir. Siti Mardiana, M.Si selaku penguji II.

Dalam sambutannya, Rektor UMA Prof. Dadan Ramdan menyampaikan, sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan mutu institusi pendidikan tinggi, pemangku kepentingan di lingkungan instansi dan yayasan agar memberikan perhatian serius terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia, khususnya dosen.

“Oleh karena itu, kami mengajak dan memohon dukungan penuh dari pihak instansi serta yayasan agar dapat memberikan ruang, kesempatan, dan fasilitasi kepada dosen yang sedang atau akan menempuh pendidikan lanjutan khususnya di program doktor,” harap Rektor.

Hal senada disampaikan Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, PhD selaku Ketua Program Doktor Ilmu Pertanian UMA sekaligus promotor dalam sambutannya. “Inilah arah pembangunan masa depan yang tak bisa ditawar. Di sini posisi UMA semakin kuat sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tapi juga pada solusi terhadap permasalahan riil masyarakat dan lingkungan,” katanya.

Masih kata Prof Zulkarnain Lubis, sejalan dengan visi dan misi UMA—mewujudkan lulusan yang inovatif, berdaya saing, dan memiliki kepedulian terhadap pembangunan berkelanjutan, Program Doktor Ilmu Pertanian menjadi salah satu pilar penting dalam menjawab tantangan global. UMA memfasilitasi para peneliti dan akademisi untuk berkontribusi dalam riset strategis yang berdampak nyata, baik dalam sektor agribisnis, ekowisata, maupun pengelolaan sumber daya alam secara lestari.

“Keberhasilan Helentina menjadi gambaran nyata bahwa Program Pascasarjana UMA adalah wadah yang tepat bagi siapa pun yang ingin mengembangkan karier akademik sekaligus berkontribusi untuk negeri. Dalam era perubahan iklim dan krisis lingkungan, UMA berdiri di garda depan untuk melahirkan intelektual yang siap menjawab tantangan zaman—dengan ilmu, kepedulian, dan aksi nyata,” tutur Prof. Zulkarnain Lubis. (Nas)


Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.