Pengajian Rutin BKM At Taqwa UMA, Ustadz Sutan Syahrir Ungkap 9 Petunjuk Allah Tekait ‘Hablum Minannas’

Ustadz H Sutan Stahrir Dalimunthe, MA, Ketua BKM At Taqwa UMA Dr Zainun, MA dan unsur pengurus BKM berfoto bersama seusai pengajian.
KANALMEDAN, Medan – Ustadz Drs H Sutan Syahrir Dalimunthe, MA mengungkap sembilan petunjuk Allah SWT terkait dengan hablum minannas (hubungan dengan manusia) saat menjadi penceramah pada pengajian rutin yang digelar Badan Kemakmuran Masjid (BKM) At Taqwa Universitas Medan Area (UMA), Sabtu (26/4/2025).
Pengajian rutin yang digelar di Masjid At Taqwa Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate ini, dihadiri Rektor UMA diwakili Wakil Rektor Bidang Minat Bakat dan Karir Dr Rizkan Zulyadi, SH, MH, unsur pengurus Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS), para wakil rektor, dekan, ketua prodi, para kepala biro, lembaga, para pegawai, dosen dan mahasiswa di ligkungan UMA.
Juga hadir Ketua BKM At Taqwa UMA Dr Zainun, MA, Sekretaris Dr. Fauzi Wikanda, M.Pd.I, Wakil Ketua II Dr. Abdul Haris, SAg, MSi, Bendahara Liza Umami Margolang, Bidang Ekonomi Hj Hermawati Harahap MAP, Koordinator Bidang Ibadah dan Kemakmuran Masjid Dr Riski Pristiandi, MPemI, Koordinator Bidang Dakwah dan Kerjasama Dr Abrar Parinduri, MA, Bidang Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Erni Ernawati, SE, Sekretariat Alifiah Margolang SPdI, dan pengurus lainnya.
Sutan Stahrir menguraikan, dua hal yang harus dipelihara dan dijaga, yakni hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan dengan manusia). “Hablum minallah hanya kita sendiri yang tahu, karena langsung dengan Allah. Sedangkan hablum minannas sangat penting dipelihara, karena setiap orang akan dihinakan oleh Allah, kecuali orang yang menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Medan ini.
Terkait dengan hablum minannas ini, kata Sutan, secara lengkap tercantum dalam Alquran Surat Alhujrat ayat 6, 9, 10, 11, 12 dan 13. Ada 9 petunjuk Allah dari enam Surat Alhujrat tersebut. Pertama, menjaga jangan sampai menyebarkan informasi yang tidak jelas.
“Misalnya, jika sekarang ada gonjang ganjing informasi terkait palsu dan asli, kita jangan ikut-ikutan menyebarkannya, karena soal palsu dan asli belum jelas,” katanya.
Kedua, jika terjadi konflik dua kelompok, harus ada yang bisa memediasi penyelesaiannya dengan adil. Ini tercantum dalam ayat 9 Surat Alhujrat.
Ketiga, orang yang beriman itu bersaudara. Keempat, tidak boleh merendahkan siapa pun. Jangan satu kelompok menganggap lebih dari kelompok lain. “Misalnya satu marga tak boleh menganggap lebih baik dari marga lain,” ucapnya.
Kelima, jangan pernah mencela diri sendiri. “Artinya, ketika kita mencela orang lain, berarti kita mencela diri sendiri,” kata Ustadz Sutan Syahrir.
Keenam, jangan memanggil gelar-gelar yang tidak disukai. “Artinya kita tak boleh menjuluki orang dengan gelar yang tidak dia sukai,” tuturnya.
Ketujuh, jangan pernah mencari-cari kesalahan orang. Kedelapan, jangan menggibah atau menggunjing sesama kamu.
“Dan kesembilan, visi dalam hidup mencapai ketakwaan. Allah jadikan manusia beranekaragam, tujuannya supaya saling mengenal,” tutur Ustadz Sutan Syahrir.
Sementara itu, Rektor UMA diwakili Wakil Rektor Bidang Minat Bakat dan Karir Dr Rizkan Zulyadi, SH, MH dalam sambutannya mengajak civitas akademika UMA meningkatkan hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan dengan manusia).
Terkait dengan hablum minannas, kata Rizkan, civitas akademika harus punya dua sikap iri. Pertama, iri kepada manusia yang berilmu. “Kita misalnya harus iri kepada Pak Ustadz yang pandai ceramah, mampu mengulas firman dan hadis dengan enak didengar. Kita juga harus iri kepada dosen-dosen berprestasi. Iri kepada yang baik-baik itu memandu diri kita ke jalan yang benar,” kata mantan Dekan Fakultas Hukum UMA ini.
Sedangkan iri yang kedua, tambah Rizkan, adalah iri sama orang yang gemar bersedekah. Ini sudah dilaksanakan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim yang rutin menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa setiap bulan.
Sebelumnya, Ketua BKM At Taqwa UMA Dr Zainun, MA mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan dukungan civitas akademika dalam pelaksanaan kegiatan Ramadhan 1446 H yang lalu, baik untuk kegiatan pengajian harian, tarawih, tadarus Alquran, khatam Alquran, maupun peringatan Nuzulul Quran, buka puasa bersama dan ibadah lainnya.
Ketua BKM juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar UMA yang terus mempercayakan penyaluran zakat fitrah, zakat mal dan fidyah kepada BKM At Taqwa.
Adapun tema pengajian kali ini, “Merentang Ukhuwah, Merawat Silaturahmi, Menyatukan Kebersamaan Menuju Universitas Berkelas Dunia”. Tema ini, kata Zainun, merupakan cita-cita Rektor UMA Prof Dadan Ramdan dan Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs HM Erwin Siregar, MBA.
“Setelah kita mengupayakan, berikhtiar, mari kita berdoa kepada Allah agar UMA menjadi universitas berkelas dunia atau world class university. Terkait dengan hal itu, jika kita merajut persaudaraan, dan merawat silaturahmi, maka secara bersama-sama kita sedang berupaya menuju cita-cita universitas berkelas dunia,” kata Dr Zainun.
Kegiatan juga diisi dengan kuis dengan hadiah yang menarik dari YPHAS. Selanjutnya makan bersama dan sholat zuhur berjamaah. (Nas)