Wisuda UMSU, Busyro Muqoddas: Kampus Harus Menjadi Pelopor Gerakan Moral
KANALMEDAN, Medan – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar wisuda tahun 2024 hari kedua diikuti 1.105 lulusan dan menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Busyro Muqoddas, yang juga mantan Ketua KPK RI.
“Wisuda ini adalah langkah awal ke depan, kalian memiliki tugas untuk memperkuat niat kemanusiaan yang mensejahterakan. Ilmu tanpa iman hanya akan menjadi alat kekuasaan yang tidak berintegritas. Maka, jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” katanya saat memberi sambutan pada Rabu (18/12) di di Selecta Convention Hall Jl. Listrik No.2, Petisah Tengah Medan.
Dr. Busyro Muqoddas menyampaikan pidato dengan tema Aktualisasi Profetik dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dikatakan, ada 4 misi dari hadirnya perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Dijelaskan, kampus harus menjadi pelopor gerakan moral yang mendukung keadilan, kejujuran, dan transparansi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dia juga menyoroti perlunya transformasi spritual, yang membentuk lulusan berintegritas moral, keilmuan yang unggul, komitmen pada nilai-nilai Islam berkemajuan, serta kecakapan sesuai bidangnya.
Pesan penting lainnya yang disampaikan Dr. Busyro Muqoddas adalah perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah harus memiliki peran dalam membangun kedaulatan rakyat.
“Tumbuhnya, kesadaran kritis yakni, melahirkan generasi intelektual yang mampu memahami dan
memperjuangkan hak-hak rakyat melalui pemikiran ilmiah dan gerakan sosial,” ujarnya.
Dia mengapresiasi capaian-capaian UMSU sehingga tidak hanya menjadi perguruan tinggi terakreditasi unggul, tapi di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Agussani, MAP terus berkembang melahirkan generasi unggul berkemajuan.
Sebelumnya, Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, MAP, yang memimpin prosesi wisuda, pada sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para lulusan.
“Semoga wisudawan kelak sukses dalam meniti karier, memberikan rasa bangga kepada keluarga, dan mengharumkan nama UMSU,” ujar Prof. Agussani.
Dia juga memaparkan berbagai capaian universitas serta peta jalan pengembangan kampus, termasuk program internasionalisasi UMSU dan pembangunan kampus terpadu di atas lahan seluas 25 hektar di Desa Seintis, Deli Serdang.
“Rencana peletakan batu pertama kampus terpadu ini akan dilakukan pada Sabtu (21/12) oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. Lokasi ini juga akan menjadi arena Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah pada tahun 2027,” ujar Agussani.
Pembangunan kampus terpadu UMSU diperkirakan selesai pada September 2027 dan akan mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan fasilitas modern.
Lulusan Non Muslim
Sementara perwakilan lulusan berprestasi, Yudi Febrianto Samosir, menyampaikan kisah inspiratifnya sebagai mahasiswa non-muslim di UMSU. Yudi yang aktif be
hingga terpilih sebagai juara pada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat Sumatera Utara, menyampaikan rasa syukurnya atas pengalaman toleransi yang dia rasakan di lingkungan kampus Islami.
“Awalnya tidak mudah beradaptasi dengan lingkungan yang beragama. Namun, semua stigma negatif terpatahkan di UMSU. Saya dihormati, bahkan sampai hafal lagu Muhammadiyah dan Al-Fatihah tanpa ada paksaan. UMSU mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah pemisah, melainkan pelengkap,” ujar Yudi yang juga mendapatkan beasiswa dari UMSU.
Dia menyebut dirinya Kristen Muhammadiyah karena UMSU telah menjadi rumah kedua baginya.
“Saya sangat bersyukur mendapat dukungan luar biasa dari UMSU. Ini membuktikan bahwa UMSU adalah kampus yang benar-benar menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi,” katanya.
Dalam.kesempatan itu, Prof. Dr. Abdullah, M.Si, Wakil Ketua Kopertais Wilayah 9, memuji capaian UMSU sebagai satu-satunya perguruan tinggi Islam yang meraih akreditasi unggul di wilayah tersebut. “UMSU membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi ruang inklusif bagi semua kalangan, tanpa membedakan latar belakang agama,” ujarnya.
UMSU menunjukkan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga menjadi teladan dalam mengelola keberagaman. Semangat toleransi yang ditanamkan di UMSU memberikan inspirasi bahwa pendidikan adalah jembatan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling melengkapi.
Prosesi kedua ini, diikuti lulusan Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Pertanian (Faperta). (Nas)