Syaiful Syafri Yakin Cak Imin Akan Percepat Penanganan Kemiskinan di Indonesia Melalui Pemberdayaan Sosial
KANALMEDAN, Medan – Wakil Ketua DPW PKB Sumut Drs Syaiful Syafri, MM mengatakan pelantikan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat akan fokus mempercepat penanganan kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia. Pasalnya, Cak Imin arena konsen terhadap penanganan kemiskinan.
“Saya yakin Cak Imin sesuai dengan jabatannya sekarang akan mengkoordinasikan penanganan kemiskinan dengan berbagai kementerian melalui program pemberdayaan dan rehabilitasi sosial, sehingga tingkat kemiskinan, ketelantaran, ketertinggalan, dan keterbelakangan dapat diatasi dan angka kemiskinan akan turun secepatnya,” kata Kadis Sosial Sumut tahun 2010 ini kepada awak media di Medan, Senin (21/10/2024).
Presiden RI Prabowo Subianto telah melantik Kabinet Merah Putih, di Istana Negara, Senin (21/10/2024). Salah satu yang dilantik adalah Ketua Umum DPP PKB H . Muhaimin Iskandar (Cak Imin ) sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat.
Menurut Syaiful Syafri angka kemiskinan di Indonesia sampai Maret 2024 masih tinggi yakni 9,79 persen, yang berarti perlu percepatan penanganan kemiskinan oleh Cak Imin sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat melalui program pemberdayaan dan rehabilitasi sosial, sehingga 2 tahun mendatang angka kemiskinan bisa turun secara drastis, sesuai Program Prioritas Presiden RI Prabowo dan Wapres Gibran.
“Penanganan kemiskinan melalui Bantuan Sosial tidak efektif, bahkan bisa meninabobokkan masyarakat untuk selalu di menanti bantuan Pemerintah setiap bulan. Jadi sifatnya tidak mendidik, karena bansos itu idealnya menjadi bantuan yang bersifat tanggap darurat, seperti terjadinya bencana alam atau bencana sosial karena bersifat sementara,” kata Syaiful.
Era sebelumnya, Cak Imin sebagai anggota DPR RI atau sebagai Menteri cukup perhatian untuk kesejahteraan masyarakat. Ini terlihat dari perhatiannya untuk anggaran desa, anggaran pendidikan pesantren, dan anggaran lingkungan sosial lainnya. Sehingga sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat, Cak Imin akan lebih cepat mengkoordinasikan penanganan kemiskinan di Indonesia dengan sejumlah kementrian dan daerah.
Belakangan ini kata Syaiful, ia merasakan lemahnya koordinasi penanganan kemiskinan dan keterbelakangan antarkementrian, dan yang lebih dirasa antarpemerintah di daerah dengan latar belakang otonomi daerah. Di masing-masing daerah terlihat angka kemiskinan itu secara rinci, stunting, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi yang rendah.
“Pengalaman saya bekerja di pemerintahan melalui Departemen Sosial yang banyak mengunjungi desa, masih banyak masyarakat yang berdomisili jauh dari sarana komunikasi, penerangan dan transportasi, sehingga hasil-hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan sejenisnya masih sulit dipasarkan,” ujar penulis buku “Kebijakan dan Perencanaan Sosial di Indonesia” ini.
Juga pemukiman masyarakat di pedalaman, masih banyak yang tinggal berjauhan antara satu atau dua rumah dengan rumah lainnya, sehingga untuk saling diskusi mengatasi masalah belum maksimal. Juga belum memanfaatkan sarana pendidikan dan kesehatan, karena cenderung mencari nafkah keluar desa untuk kebutuhan sehari hari dengan meninggalkan keluarga di rumah.
“Sebagai mantan birokrat dan dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial, saya sangat yakin Cak Imin akan bekerja cepat, apalagi telah didukung Undang-Undang No. 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin dan Pepres No. 186 Tahun 2014 tentang Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat Terpencil, serta prioritas ke 5 dari Kabinet Merah Putih periode 2024 – 2029,” tegas Syaiful. (Nas)