Kapoldasu Minta Mahasiswa Baru UNPRI Mampu Beradaptasi
KANALMEDAN – Perubahan itu sesuatu yang pasti. Sebagai mahasiswa baru dalam mengikuti pendidikan formal untuk mampu beradaptasi dengan pemikiran prinisip dasar kebangsaan dan pemanfaatan teknologi.
Hal itu dikatakan Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya I.E.SH, SIK, MSi yang disampaikan Wakapoldasu Brigjen Pol Drs Jawari, S.H., M.H pada Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan tahun 2023, Sabtu (23/9/2023).
Hadir di acara tersebut Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D, Founder UNPRI Prof. Dr. dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes., Sp.KKLP, Ketua BPH UNPRI Dr. Tommy Leonard, SH., M.Kn, Wakil Rektor 1 UNPRI Abdi Dharma,S.Kom., M.Kom, Wakil Rektor III Dr. Said Rizal MA dan para Dekan dan jajarannya.
Lanjut Jawari, masyarakat dan mahasiswa saat ini perlu beradaptasi dengan berbagai macam perubahan, untuk mampu mewujudkan tatanan baru masyarakat Indonesia maju. “Pancasila dan prinsip moderasi menjadi hal yang harus dimiliki oleh setiap warga negara, sebagai pondasi dalam menjalankan kehidupan sosial budaya modern yang maju dan beradab,” tuturnya.
Menyinggung kamtibmas di Sumatera Utara, Wakapoldasu menyebutkan terjadi penurunan kasus kejahatan jalanan hanya 465 kasus sampai minggu kedua September 2023. Untuk itu peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam kamtibmas, misalnya tertib di area publik, memiliki ruang dan kesempatan berekspresi dan membangun konektivitas, kolaborasi dan komunitas.
Sementara Rektor UNPRI Prof Dr Chrismis Novalinda M.Kes diwakili WR III Dr Said Rizal MA pada sesi pertama mengatakan, saat ini UNPRI memiliki 48 Program Studi yang terdiri dari program Diploma, Sarjana, Profesi, Magister, Spesialis, dan Doktor dan juga 4 program studi di luar Kampus Utama UNPRI yang ada di Kota Pekanbaru.
UNPRI senantiasa menjunjung tinggi kualitas sumberdaya manusia, kualitas layanan, kualitas proses pendidikan, kualitas penilaian hasil belajar dan kualitas sarana-prasarana pendidikan dan kualitas unsur pendidikan yang lain.
“Kampus UNPRI juga memiliki wadah dalam mengembangkan kreatifitas adik-adik sekalian. Ada Unpri Creative (UC) yang siap menerima kalian menjadi anggota. Kampus ini juga, telah menghasilkan beberapa karya mahasiswa yang dibanggakan secara nasional maupun internasional,” katanya.
Sedangkan Kepala LLDikti Wilayah Sumut Prof Saiful Anwar Matondang menjelaskan, tiga dosa yang harus dihindari didunia pendidikan yakni, Intoleransi, Kekerasan Seksual dan Perundungan
merupakan hal yang perlu dicegah dan dihapuskan dari satuan pendidikan.
Selain berdampak pada fisik, tiga dosa besar pendidikan juga akan berdampak pada psikis yang mempengaruhi perkembangan anak.
Prof Saiful mengajak semua sivitas akademika perguruan tinggi untuk menjadi insan-insan yang toleran serta menghindari segala bentuk intoleransi di kampus.
Ia mengatakan, ada tiga hal yang tidak boleh terjadi di lingkungan perguruan tinggi, yaitu intoleransi, peredaran narkoba dan miras, dan perundungan dan kekerasan seksual.
“Tiga dosa besar ini tidak boleh terjadi di kampus. Upaya-upaya saling menghargai dan saling mendukung untuk tumbuh lebih baik harus dikembangkan di kampus,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Ketua BPH UNPRI kepada wartawan, Senin (25/9/2023) mengatakan, UNPRI juga berkomitmen penuh mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek.
Disebutkan Tommy, MBKM merupakan terobosan yang yang tepat dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan, sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja, sebagai persiapan karier masa depan. (Nas)