Arif Rahman Saragih Juara Turnamen Catur Non Master PWRI Medan
KANALMEDAN – Arif Rahman Saragih berhasil menjuarai Turnamen Catur Non Master PWRI Medan Open ke-1, Sabtu (7/1/2022) yang dugelar di Sufis Coffee, Komplek MMTC Jalan Pancing Medan, Sabtu (7/1/2023). Turnamen dibuka dan ditutup secara resmi Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Medan Bustami Manurung. Turnamen dipimpin Wasit Nasional (WN) Dr Sahdin Hasibuan MA dari Percasi Sumut.
Pada turnamen cepat 15 menit yang menggunakan sistem swiss 6 babak itu, Arif Rahman Saragih meraih match point 5,5, sama dengan raihan Firanda Girsang yang meraih juara kedua. Namun Arif Rahman yang tercatat sebagai pecatur Jambi unggul dalam nilai SKF dan SB dari pecatur Sumut yang kini membawa nama Aceh itu.
Adapun juara ketiga diraih Nurdin Samosir, juara keempat Rismal Nasution, juara kelima Noval Dzaqwan dan juara keenam Ilham Sarif Harahap masing-masing meraih MP 5 namun berbeda dalam nilai SKF dan SB.
Kepada pemanang 1 hingga 4 menerima piala dan uang pembinaan yang diserahkan Pembina PWRI Kota Medan Dr. Taufik Siregar SH MHum.
Ketua PWRI Kota Medan Bustami Manurung dalam sambutannya mengatakan, turnanemen catur memerebutkan trofi Dewan Kehormatan PB Perdawa Ricky Syahputra Joyodipuro, SE, MM itu awalnya ecek-ecek. Bermula dari saat teman-teman eks Fraksi D (Daud) UINSU ngobrol-ngobrol di Kampoes Coffee Komplek Pergudangan MMTC Jalan Selamat Ketaren Medan menggagas catur gembira yang pesertanya eks Fraksi D dan pegiat catur yang sehari-hari bermain di Kampoes Coffee.
Bustami kemudian membuka pendaftaran, dan mengumumkannya melalui Whatshap, Face Book dan dari mulut ke mulut. Ternyata banyak yang mendaftar, yakni.berjumlah 64 orang. Dan setelah dilakukan registrasi ulanh yang bisa megiikuti pertandingan sebanyak 56 peserta.
“Saya kurang tahu kalilah bagaimana peraturan pertandingan itu, tentunya di sana sini banyak kekurangan. Karena itu saya undang abang dan dosen saya, Wasit Nasional Dr Sahdin Hasibuan. Dialah yang memimpin turnamen ini,” kata Bustami.
Namun Bustami telah bertekad akan menyelenggarakan turnamen yang lebih baik pada turnamen selanjutnya. “Insya Allah kita akan buat turnamen catur yang lebih baik pada Juni mendatang di Tiara Hotel Medan,” ujarnya seraya mohon maaf jika ada kekurangan termasuk hadiah yang disediakan masih jauh dari layak.
Meski pelaksanannya sederhana, namun turnamen mendapat respon positif dari para peserta. Kendati catur sebagai olahraga berfikir, namun canda dan gurau tetap riuh di saat-saat usai pertandingan.
Taufik Siregar ketika menyerahkan trofi dan uang pembinaan kepada pemanang merasa bersenang hati dan mendukung sepenuhnya terselenggaranya turnaman catur yang diselenggarakan PWRI Medan dan berhaharap bisa dilaksanakan berkelanjutan.
“Turnamen catur yang telah kita ikuti bersama ini akan menjadi inventaris bagi pecatur-pecatur khususnya bagi PWRI untuk menjadikan pecatur-pecatur andal di Medan maupun Sumut,”ujar dosen UMA ini. (Nas)