Kaji Terjemahan dalam Bahasa, Prodi S3 Linguistik USU Hadirkan Guru Besar Unnes
KANALMEDAN – Mendukung para mahasiswa, dosen, ilmuwan bahasa dan praktisi bahasa dalam menekuni kajian terjemahan, Prodi Doktor (S3) Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIB USU) kembali menggeliatkan kajian ilmu dalam seri kuliah daring ke-4 dengan menghadirkan Ilmuwan Terjemahan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof. Dr. Issy Yuliasari, M. Pd.
Kuliah daring 4 yang di laksanakan para Jumat (30/72021) itu dibuka Wakil Dekan 3 FIB USU M. Pujiono, M.Hum Ph.D. Hadir pimpinan Prodi S3 Linguistik USU diwakili Sekretaris Prodi S3 Dr. Mulyadi, M.Hum. Sedangkam peserta kuliah daring berasal dari dosen, mahasiswa S2 dan S3 internal Prodi Linguistik USU, ratusan akademisi dan peneliti bahasa dari penjuru tanah air.
M. Pujiono, M.Hum mewakili Dekan FIB USU menyampaikan, pimpinan FIB USU sangat senang dan bangga, karena Prodi S3 Linguistik USU merupakan salah satu prodi di USU yang sangat aktif menggelar berbagai kajian ilmiah. Baik kuliah umum, seminar, diskusi FGD, konferensi dan lainnya.
“Sebagai kampus besar di Sumut, memang kita semua semua Prodi harusnya terus melakukan berbagai kreativitas kegiatan ilmiah yang lebih kreatif, karena di masa pandemi ini jika kita tidak diam saja, atau hanya menggelar kuliah daring, tentu bisa menambah kejenuhan pola hidup kita, terkhusus para mahasiswa,” kata Pujiono.
Selain itu, tambahnya, berbagai kegiatan ilmiah yang dilaksanakan juga wujud kehadiran FIB USU di masyarakat. Kita berupaya memberikan sumbangsih dan masukan bagi para ilmuwan yang konsen dalam kajian bahasa dalam pengembangan kajian dan temuan terbarukan. Kajian terjemahan akan terus berkembang dari segala bidang, seperti bidang bisnis, sosial, politik, dan budaya. Kami berharap para dosen dan mahasiswa S3 USU dan para ilmuwan yang hadir dalam kegiatan kuliah daring ini, akan mendapatkan wawasan baru untuk terus konsen untuk lebih mendalami bidang-bidang lain yang belum diteliti oleh orang lain. Sehingga para dosen dan mahasiswa kita nanti dapat menemukan sesuatu yang baru, belum ditemukan orang lain, baik di Indonesia maupun di dunia,” katanya.
Dr. Mulyadi, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan, Prodi S3 Linguistik USU mengucapkan terima kasih kepada Dekan FIB bersama seluruh Wakil Dekan, karena telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga kegiatan kuliah daring 4 ini dapat dilaksanakan.
“Prodi S3 Linguistik USU sangat terbuka kepada semua pihak, terutama yang konsen dalam kajian bahasa. Alhamdulilah tahun 2021 ini kita telah menerima mahasiswa baru S3 Linguistik sejumlah 15 orang. Kami berharap akan lahir ilmuwan-ilmuwan bahasa baru yang profesional dan teruji, serta terus konsen mengembangkan kajian bahasa secara ilmiah untuk melahirkan temuan-temuan terbarukan,” tutur Mulyadi.
Dikatakan, Prodi Linguistik S3 USU akan terus berkomitmen dalam menggelorakan kajian-kajian linguistik terbarukan. “Hal ini kita lakukan dengan tujuan untuk mendorong para mahasiswa dan ilmuwan bahasa semakin gairah menggali kajian linguistik kekinian dan juga menstimulasi mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu,” ucapnya.
Prof. Dr. Issy Yuliasri, dalam paparannya menyampaikan materi perkembangan kajian terjemahan dari masa ke masa. Secara historis, di Romawi kajian penerjemahan dimasukkan dalam kajian Grammar. Oleh para grammarian penerjemahan difungsikan untuk melakukan analisis linguistik, karena pendidikan di Romawi bersifat dwi-bahasa dengan mengajarkan bahasa Latin maupun bahasa Yunani. Banyak praktik penerjemahan dilakukan dalam rutinitas pembelajaran bahasa dan sastra dua bahasa tersebut.
“Kajian terjemahan terus akan berkembang menyesuaikan kondisi kekinian di era digital dan perkembangan teknologi. Menurut saya kajian terjemahan akan terus menarik untuk dikaji dalam mengungkap hal-hal baru yang belum ditemukan oleh peneliti dan ilmuwan bahasa saat ini,” ujar Guru Besar Unnes ini.
Melalui forum kuliah daring ini, dia mengajak semua peserta menguak bidang-bidang baru yang bisa dikaji dalam bidang terjemahan. “Sehingga kita sebagai ilmuwan dapat terus memberikan kontribusi dalam pengembangan bahasa terbarukan,” ucap Issy.
Lanjut Prof. Issy, bidang kajian terjemahan yang menarik diteliti di era kini dan mendatang adalah : sejarah terjemahan, sosiologi terjemahan, kajian terjemahan post-colonial, kajian gender, kajian etika, kajian audiovisual translation, kajian terjemahan non-profesional, kajian tentang localication, Pendidikan terjemahan, interpreting, kognisi dan proses, teknologi penerjemahan, dan ekologi budaya dalam penerjemahan.
“Saya menantang para mahasiswa S2/S3 Linguistik USU dan para hadirin untuk berkenan meneliti kajian terjemahan, saya siap membantu dan memberikan kontribusi nantinya, silakan kontak saya saja, dengan senang hati kita bisa berkolaborasi lintas peguruan tinggi,” demikian Prof. Issy. (Nas)