Kuliah Daring 3 Prodi S3 Linguistik USU Hadirkan Pakar Sintaksis Australian National University
KANALMEDAN – Prodi Doktor (S3) Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIB USU) kembali menggeliatkan kajian ilmu dalam seri Kuliah Daring yang ke-3 dengan mengangkat kajian Teori Sintaksis Mutakhir.
Kuliah Daring 3 ini menghadirkan pakar linguistik dunia yang sangat konsen dalam meneliti bahasa dan berhasil memenangkan hibah-hibah internasional dalam kajian bahasa, yakni I Wayan Arka, MA, Ph.D, (Dosen Udayana dan Australian National University).
Kegiatan dibuka oleh Dekan FIB USU Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, Turut hadir dan memberikan pengantar diawal pembukaan Sekretaris Prodi S3 Linguistik Dr. Mulyadi, M.Hum. Kuliah daring 3 yang dilaksanakan Sabtu (17/72021) diikuti peserta tidak hanya dosen-dosen dan mahasiswa S2 dan S3 internal Prodi Linguistik USU, tapi juga hadir ratusan akademisi dan peneliti bahasa dari berbagai daerah dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, Papua dan daerah lainnya.
Dekan FIB USU Dr. T. Thyrhaya Zein, MA, dalam sambutannya mengatakan, pimpinan FIB USU sangat mengapresiasi kegiatan kuliah daring ke-3 yang digelar Prodi S3 Linguistik USU ini. “Kami berharap kuliah daring ini dapat memberikan semangat, kemauan, dan membuka wawasan para mahasiswa S2-S3 Linguistik kita untuk mau melakukan kajian sintaksis dalam tugas akhir tesis dan disertasinya, bisa juga dapat dihubungkan dengan kajian bahasa-bahasa lokal, karena salah satu misi Prodi kita adalah mengembangkan kajian bahasa kearifan lokal Sumatera Utara,” katanya.
“Semoga kuliah kita yang menghadirkan pakar sintaksis dunia ini dapat memberikan sumbangsih baru dalam pengembangan kajian budaya dan bahasa lokal yang kita minati. Kami berharap kuliah daring ini juga dapat mendorong para dosen dan mahasiswa kita dalam meningkatkan publikasi artikel ilmiah dijurnal nasional dan internasional bereputasi,” tambah dekan seraya mengucapkan selamat kepada peserta untuk mengikuti kuliah daring 3 dan bermanfaat bagi mahasiswa dalam penyelesaian studinya.
Sekretaris Prodi S3 Linguistik FIB USU Dr. Mulyadi, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan, Prodi Linguistik USU memiliki komitmen untuk terus menggelorakan kajian-kajian ilmu linguistik dan mendorong para mahasiswa S3 Linguistik untuk semakin gairah menggali kajian linguistik kekinian dan juga menstimulasi dalam menyelesaikan studinya.
“Selain itu juga dapat memberikan sumbangsih bagi para praktisi dan akademisi linguis dalam pengembangan ilmu linguistik untuk menggali poteni bahasa-bahasa lokal yang semakin terpinggirkan,” katanya.
Kuliah daring 3 ini, kata Mulyadi, menjadi bagian dari program kerja prodi linguistik yang sudah diprogramkan. Prodi juga akan melakukan seminar internasional dengan tema yang lebih menarik.
“Kuliah daring 3 ini kita menghadirkan pakar sintaksis berkelas internasional, karena pak I Wayan Arka memang konsen dan berhasil memenangkan hibah internasional dalam kajian bahasa. Kami berharap kuliah kita ini dapat menambah pengetahuan baru kajian linguistik terbarukan,” tutur Mulyadi.
I Wayan Arka, Ph.D, dalam paparannya mengatakan, perkembangan teori sintaksis belakangan ini, penting untuk melibatkan berbagai aspek di luar kajian sintaksis. Kajian sintaksis dan beberapa kajian tipologi linguistik, jika data dan analisis penelitiannya semakin baru, aneh dan belum pernah dilakukan oleh para peneliti lain yang ada, itu sesungguhnya semakin baik dan menarik, karena kajian bahasa seharusnya dapat memberikan warna baru bagi kajian linguistik, tentunya harus tetap dalam ranah linguitik.
“Bagi kita yang ingin mendalami berbagai kajian linguistik, harus tetap menguasai dan memahami seluk beluk teori linguistik, jangan pula hanya dasar-dasarnya saja. Kita khawatir jika kita melakukan suatu kajian atau meneliti bidang bahasa, sementara kita kurang memahami teori yang melingkupinya, maka dalam analisis data temuannya nanti akan kering dan tidak dapat menguak temuan baru yang memiliki dasar analisis yang kuat. Apapun kajian bahasa yang akan kita tulis atau teliti, harus kuat teori dan banyak data yang dapat kita gali. Sehingga hasilnya akan lebih baik dan benar, serta temuan yang diperolehnya dapat dijadikan dasar oleh peneliti lain,” kata Arka. (Nas)