Soal Bom Bunuh Diri, Syaiful Syafri Ajak KBPP Polri Pahami Pilosofi ‘Hati Nurani’ Presiden Jokowi
KANALMEDAN – Ketua Dewan Penasehat Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Sumutera Utara (Sumut) Drs Syaiful Syafri MM mengajak pengurus dan anggota KBPP Polri di Sumut untuk memahami dan mendalami makna pilosofi ‘hati nurani’ yang telah dilaksanakan Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo (Jokowi) dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai cita cita nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Hal tersebut ditegaskan mantan pejabat Bupati Batu Bara ini ketika membuka rapat terbatas di Sekretariat KBPP Polri Sumut Jalan Kolam Medan Estate, Senin (29/3/2021) menyikapi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/03).
Didampingi Ketua Pimpinan Daerah KBPP Sumut Hilmar Silalahi SH, Wakil Ketua OKK Edy Situmeang, Bendahara Imam Utoyo dan bidang hukum Desmon Silalahi SH, Syaiful mengatakan, Indonesia sedang berduka atas kejadian bom bunuh diri ini.
“Karenanya dengan mendalami pilosofi hati nurani, harusnya tidak terjadi bom bunuh diri yang bertentangan dengan ajaran agama dan pandangan hidup bangsa indonesia yakni Pancasila. Kita KBPP Polri juga harus memasang mata dan telinga untuk menyikapi dinamika yang berkembang, apalagi dengan gerakan kelompok teroris yang masih gentayangan untuk mengganggu stabilitas di daerah, sementara pimpinan bangsa, pimpinan daerah sedang melindungi masyarakat dari Covid 19 yang belum berakhir,” tegas mantan Kadis Pendidikan Sumut ini..
Pengurus dan anggota KBPP Polri sebagai warga negara yang baik, kata Syaiful, harus aktif merawat Inu Pertiwi sesuai polosofi presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri. “Artinya kita ikut menjaga NKRI yang telah kita rebut dari tangan penjajah, ikut membantu pemerintah agar pembangunan berjalan dengan baik, ikut menjaga lingkungan tetap bersih, kondusif tanpa gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya.
Karenanya, kata mantan Kepala Dinas Sosial Sumut ini, KBPP Polri di Sumut harus menjadi warga terdepan mengingatkan masyarakat di lingkungannya, tempat bekerja dan bila perlu mengingatkan para mantan pemimpin bangsa, para politisi, para pimpinan ormas, pimpinan agama, untuk bersama sama menjaga keutuhan NKRI, dan tidak melakukan politik pecah belah, adu domba, menyebar berita hoax, agar cita cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia bisa terwujud sesuai pembukaan UUD 1945.
“Tentunya kita juga berdoa agar Bapak Kapolri bersama jajarannya dapat segera mengusut aktor yang menjadi pemicu bom bunuh diri di Makassar sehingga masa masa mendatang tidak terulang lagi,” tegas Syaiful Syafri. (Nas)