Gelar RAT Virtual, KPN Pemko Medan Naikkan Platform Pinjaman Bagi Anggota
KANALMEDAN – Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Pemko Medan memperoleh sisa hasil usaha (SHU) lebih kurang sebesar 3,9 Miliar untuk Tahun Buku 2019 dengan Total keseluruhan Modal Koperasi sebesar 42 Miliar lebih. Dengan tersedianya modal tersebut, Pengurus KPN Pemko Medan optimis dapat meningkatkan platform maksimal pinjaman yang awalnya sebesar 50 juta rupiah akan ditingkatkan menjadi 75 juta rupiah pada tahun buku selanjutnya.
Hal ini terungkap pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPN Pemko Medan yang digelar secara virtual melalui aplikasi rapat online dan berpusat di Command Center Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis No 2 Medan, Rabu (25/11) pagi. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya RAT digelar secara tatap muka namun selama masa pandemi ini mengharuskan untuk menjaga jarak sehingga mengharuskan seluruh anggota KPN mengikuti kegiatan tersebut secara virtual.
Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Edliaty dalam arahannya mengatakan, RAT merupakan forum tertinggi dan memiliki kedudukan yang sangat strategis bagi eksistensi sebuah koperasi, karena dalam RAT ini lah segala bentuk pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi atas pelaksanaan tugas program dan kegiatan tahun sebelumnya diutarakan sehingga para anggota akan merasa terinformasi sekaligus teredukasi.
“Dengan kata lain, RAT merupakan forum evaluasi terhadap kinerja pengurus dan pengawas koperasi dalam melaksanakan program kerja sesuai dengan yang diamanatkan pada RAT tahun sebelumnya, sekaligus sebagai wahana guna menyusun rencana kerja koperasi untuk satu tahun mendatang. Apalagi pencapaian pada tahun buku 2019 yang baik ini dapat memberikan ruang lebih lagi bagi KPN Pemko Medan dalam rangka lebih mensejahterakan anggotanya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sambung Edliaty, mengingat begitu pentingnya forum ini, maka kesuksesan RAT menjadi tanggungjawab bersama, baik anggota, pengurus maupun pengawas koperasi. Ketiga, komponen tersebut wajib memikirkan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan koperasi.
“Tantangan kedepan semakin berat dan beragam. Salah satu tantangan berat yang harus dihadapi adalah dalam hal peningkatan kesejahteraan anggota, terkait dengan hal ini ada banyak hal yang dapat dilakukan antara lain melalui peningkatan kerja sama dengan dunia usaha guna memperluas bidang usaha koperasi, yang pada akhirnya juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi itu sendiri,” tutur Edliaty.
Kemudian Edliaty juga mengatakan pandemi Covid19 yang kini tengah dihadapi bersama membawa dampak sosial ekonomi yang tidak sedikit pula. Mandeknya dunia usaha, serta terhambatnya kreativitas ekonomi dan sosial bahkan pendidikan menjadikan pengembangan usaha dan ekspansi bisnis stagnan. Pelaksanaan RAT yang seyogyanya dilaksanakan 8 bulan lalu, tambah Edliaty, dengan persiapan yang telah matang pun harus ditunda dan diselenggarakan dengan cara virtual.
“Saya berharap hal ini tidak membuat seluruh pengurus dan anggota KPN Pemko Medan ini menjadi patah semangat, malah kita harus lebih banyak menciptakan kreasi-kreasi dan inovasi yang lebih baik lagi. Mari kita jadikan momentum Covid19 ini sebagai sarana pengekaprean segala program dan kegiatan KPN ke depannya demi kesejahteraan anggota KPN. Kita harus terus mengingat bahwa tujuan didirikannya koperasi adalah demi kesejahteraan bersama,” jelasnya.
Senada dengan arahan Pjs Wali Kota Medan, Dewan Pengawas KPN Pemko Medan yang terdiri dari Ir Qamarul Fattah selaku Ketua, Farid Wajedi selaku sekretaris dan Muslim Harahap selaku anggota dalam laporan pengawasan nya memaparkan bahwa KPN Pemko Medan sudah berjalan dengan kategori koperasi yang mapan. “Hal itu ditandai dengan platform yang cukup tinggi yakni sebesar 50 juta rupiah dengan jangka waktu maksimal 48 bulan. Selain itu terdapat unit usaha yang mendukung jalannya KPN Pemko Medan diantaranya Unit Usaha PPOB, ATK dan Fotokopi serta minimarket,” ujar Muslim mewakili Dewan Pengawas saat membacakan laporan pengawasan.
Untuk itu, diakhir laporan pengawasan, Dewan Pengawas memberikan saran berupa peningkatan platform pinjaman untuk lebih memberikan keleluasaan dana bagi anggota yang membutuhkan. “Selain itu, perlu adanya pemeriksaan keuangan yang lebih intensif lagi bisa dilakukan setiap akhir pekan dan akhir bula, guna memberikan pertanggungjawaban serta mengetahui gerak keuangan setiap minggu dan bulannya, sehingga lebih terukur,” pungkas Muslim.
Usai menggelar RAT KPN Pemko Medan yang dengan keterbatasan namun tetap terkesan meriah dengan adanya door prise, Ketua KPN Pemko Medan Achmad Basarudin mengaku lega dan senang, pelaksanaan RAT ditengah pandemi Covid19 dapat berjalan lancar dan meriah. Achmad mengakui pelaksanaan RAT ini tertunda cukup lama dikarenakan wabah yang kini melanda seluruh dunia menyebabkan panitia penyelenggara memutar haluan dari berbagai persiapan yang biasa dilakukan setiap tahunnya berubah menjadi persiapan RAT secara virtual.
“Alhamdulillah, RAT KPN Pemko Medan yang baru pertama kali digelar secara virtual ini berlangsung lancar. Kami jajaran pengurus mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh anggota yang meluangkan waktunya mengikuti RAT melalui aplikasi rapat daring. Ini hal yang baru bagi kita namun lebih efektif dan ringkas dalam pelaksanaannya. Semoga secara virtual maupun tatap muka sama-sama kita merasakan kehangatan sebagai keluarga besar KPN Pemko Medan,” ujar Achmad.
Mengenai pencapaian yang telah dicapai KPN Pemko Medan pada Tahun Buku 2019, Achmad mengatakan tidak lepas dari peran serta anggota KPN Pemko Medan. Ke depan Achmad dan jajarannya akan lebih meningkatkan inovasi yang dapat menjadi KPN Pemko Medan sebagai wadah yang dapat mensejahterakan anggotanya. “Ke depan kita akan terus melakukan inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan capaian-capaian KPN Pemko Medan, unit usaha yang ada akan lebih dimaksimalkan. Semua itu berjalan sesuai dengan prinsip dari anggota untuk anggota,” pungkasnya.(Nas)