Webinar LPA Medan: Keteladanan Pemimpin Pengaruhi Karaker Anak
KANALMEDAN – Sabtu, 1 Agustus 2019, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Medan melaksanakan dialog dan web seminar (Webinar) bertema “Keteladanan Pemimpin dalam Membentuk Karakter Anak”.
Tampil sebagai pembicara akademisi Prof Dr Maidin Gultom SH MHum, Dr Nispul Khori,M.Ag dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumatera Utara Muniruddin Ritonga MH. Webinar menghadirkan 25 audiens dan 40 peserta daring.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai dengan 16.30 WIB, itu dipandu dari Aula Hotel Residence Puri Medan.
Pembicara Prof Dr Maidin Gultom menjelaskan, karakter anak sangat ditentukan oleh orangtua. Oleh karena itu, orangtua berperan sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada anaknya di dalam keluarga melalui keteladanan dan kasih sayang.
“Karena itu, dirasa perlu setiap generasi muda yang akan masuk fase menjalani kehidupan berumahtangga benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun ekonomi agar anak-anak dapat dibesarkan dengan pola pendidikan dan lingkungan yang baik,” katanya.
Sementara itu, Dr Nispul Khoiri sebagai mengatajan, salah satu instrumen pembentukan karakter anak adalah lingkungan yang juga mencakup tanggungjawab pemerintah dalam menciptakan situasi lingkungan bermasyarakat yang ramah anak melalui kebijakannya. Lalu, sikap teladan pemimpin juga bisa mempengaruhi karakter anak Indonesia.
“Perilaku korupsi dan melanggar hukum yang dicontohkan oleh para pemimpin dapat merusak mindset anak dan bahkan ditiru oleh generasi yang akan datang. Maka dari itu, perlu memilih pemimpin yang taat hukum dan anti korupsi agar dapat jadi teladan bagi masyarakat khususnya anak-anak,” kata dosen UINSU dan Ketua ISNU Sumut ini.
Ketua LPA Sumut Muniruddin Ritonga MH menyayangkan sampai hari ini baik Pemprov dan Pemko Medan sangat tidak peduli dengan LPA Sumut dan LPA Medan, padahal mestinya LPA selaku stakeholder harus dirangkul untuk membangun kebijakan yang ramah anak dan pro terhadap pemenuhan hak-hak dasar anak sebagaimana diatur UU 35/2014.
“Maka dalam webinar ini, LPA Medan mengajak masyarakat agar berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dalam fase krisis pandemik covid-19 ini sudah berbulan-bulan tidak bersekolah namun hanya belajar daring saja. Padahal kebijakan belajar daring sangat tidak berkeadilan karena tidak semua orang memiliki gadget dan kemampuan belanja kuota internet. Belum lagi distribusi sinyal yang merata di semua tempat di Sumut,” kata Munir.
LPA Sumut kemudian mengusulkan agar Pemprovsu secara perlahan mulai mengadaptasi era new normal agar kondisi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) alias belajar daring tidak berkepanjangan yang dapat saja kehilangan generasi bangsa (lose generation).
“Salah satu langkahnya adalah mulai membuka sekolah di daerah zona hijau namun tetap juga mematuhi standar protokol kesehatan,” sarannya.
Sebelumnya Ketua LPA Kota Medan Alihot Sinaga M Sos menyampaikan, sistem daring tidak bisa diterima oleh setiap orang, karena tidak semua lapisan masyarakat mempunyai kemampuan ekonomi yang sama.
Alihot juga menyampaikan, dengan acara diskusi tersebut, pihaknya berharap bisa bersinergi degan pemerintah dalam membangun anak Indonesia yang berkarakter Pancasilais dalam menyongsong bonus demografi.
“Harapan kita Pengurus Pokja LPA di 21 kecamatan dan 151 kelurahan di Kota Medan sampai bulan November 2020 agar terbentuk sehingga di bulan Februari 2021 semua pengurus kecamatan bisa mengikuti Musrenbang dan ikut membahas bagaimana masalah-masalah anak ini bisa tersampaikan sehingga mendapat perhatian dari pemimpin di Medan. Kita juga berharap Medan punya pemimpin yang menjadi tauladan bagi anak,” ucapnya.
Diskusi perdana yang digelar pengurusan baru ini akan dilanjutkan dengan tema-tema lain terkait permasalahan anak di Kota Medan khususnya. (Nas)