PKB Resmi Jadi Alat Perjuangan Politik NU
KANALMEDAN – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi menjadi alat perjuangan politik bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).
Demikian Ketua DPW PKB Sumut, Ance Selian, mengatakan kepada wartawan di Medan, Kamis (23/07/2020).
Ance Selian juga Ketua IKA-PMII Sumut mengatakan, tanggal 23 juli 198 adalah peristiwa penting yang harus kita catat dalam sejarah perjalanan bengsa.
Karena, solusi penyelesaiin komplik gejolak bangsa yang sangat genting, melalui istikhoroh para Ulama memberi petunjuk jalan untuk keluar dari kemelut bangsa yang sedang genting.
Hasilnya pendirian partai politik sebagai sarana merebut kekuasaan untuk bisa pengendali Gejolak besar .
Akhirnya NU memutuskan untuk mendirikan partai sebagai alat prrjuangan politik Warga Nahdhotul Ulama.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 1998 (29 Rabi’ul Awal 1419 Hijriyah) atas desakan para ulama dari seluruh wilayah Republik Indonesia, yang secara resmi dideklarasikan oleh para kiai Nahdlatul Ulama yakni : KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchiyat, KH. Abdurrahman Wahid, KH. A. Mustofa Bisri, dan KH. A. Muhith Muzadi.
Alhamdulillah dengan Niat dan cita-cita yang tulus pada Pemilu 1998 berhasil mengantarkan Kader Tokoh Nahdhotul ulala menjadi Presiden RI. Dan dalam waktu relatip singkat, Indonesia dapat di selamatkan keluar dari konplik.
Peralihan dari orde baru menuju era Reformasi berjalan dengan sangat nyaman dan bebarapa kebijakan tersosialisasi dengan baik. Rakyat menemukan banyak hak hak yang selamai ini hilang.
Perjalanan panjang telah dilalui pkb dan dinamika internal , terpaan cobaan juga berhasil dilalui, semoga harapan besar rakyat indonesia dapat di wujudkan melalui perjuangan PKB.
Kata Ance Selian, harapan besar kembali kita impikan di 2024 setelah anasir-anasir buruk mengganjal repormasi di tengah jalan, dengan melalui tuduhan keji terhadap Abdulrahman Wahid , Bulog Gate dan Brunai Gate , yang pada akhirnya prosses hukum Abdurrahman Wahid tidak terbukti .
“Tapi apa boleh buat niat makar para anasir-anasir itu telah terjadi. Goresan sejarah ini menjadi semangat buat warga Nahdhiyin untuk mewarisi perjuangan, demi cita-cita Proklamasi mewujudkan masyarakat adil dan makmur”, katanya.(Jen)