1.600 Orang Ikuti Rapid Test Massal di RS USU
KANALMEDAN – Tidak kurang dari 1.600 orang telah mengikuti rapid test massal gratis yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) sejak 8 hingga 12 Juni 2020 di parkir timur rumah sakit tersebut, Jalan dr Mansyur Medan.
Sejumlah pimpinan USU seperti Rektor Prof Dr Runtung Sitepu, SH, MHum, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) USU Drs Panusunan Pasaribu, MM, para wakil rektor, sekretaris universitas, dan unsur pimpinan lainnya turut mengikuti kegiatan rapid test. Bahkan hadir dalam kesempatan itu, Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution, MSi, yang melakukan rapid test secara drive thru.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari berbagai unsur masyarakat. Antusiasme masyarakat terlihat membludak pada hari terakhir, Jumt (12/06/2020). Bahkan karena jumlah masyarakat yang mengikuti rapid test sangat membludak, panitia terlihat sedikit kewalahan dalam melakukan pengaturan jarak bagi para peserta.
Dalam kegiatan yang juga didukung oleh INDOCAFE tersebut, layanan rapid test secara drive thru menjadi yang paling diminati karena dianggap paling aman, karena para peserta tidak turun dari kendaraan, sehingga meminimalisir kemungkinan untuk bercampur dengan peserta lainnya.
“Pemeriksaan ini merupakan salah satu bentuk partisipasi USU dalam penanganan Covid-19 agar dapat mengetahui apakah seseorang terindikasi Covid-19 atau tidak. Semoga bisa membantu seluruh masyarakat yang memerlukan kepastian tersebut,” kata Rektor USU Prof Runtung Sitepu saat ditemui di lokasi rapid test RS USU.
Rektor menyatakan, sampai saat ini masih banyak donatur yang memberikan bantuan alat kepada RS USU, baik berupa regensia, rapid test dan APD. “USU tidak pernah melakukan komersialisasi terhadap bantuan yang didapatkan. Gratis datangnya, gratis pula disalurkan. Karena bantuannya cukup besar, maka nantinya akan didistribusikan ke beberapa kabupaten/kota se-Sumatera Utara. Saat ini sedang dilakukan penyusunan daftar untuk menyalurkan bantuan rapid test sehingga tidak terpusat di RS USU saja, sehingga tidak terpusat di Medan juga,” kata Rektor.
Sementara untuk swab test, lanjut Rektor, sampai saat ini karena keterbatasan reagensia, hanya memprioritaskan sample-sample pasien yang reaktif hasil rapid test dari berbagai rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah.
Direktur Utama RS USU, Dr dr Syah Mirsya Warli, Sp U (K) mengatakan, 100-200 orang per hari datang melakukan pemeriksaan. Umumnya masyarakat yang datang memeriksakan diri adalah mereka yang membutuhkan hasil test untuk memupuskan rasa khawatir mereka apakah telah terinfeksi virus Corona atau tidak. Selain itu ada juga yang mengikuti rapid test untuk mendapatkan keterangan bebas Covid-19 untuk kebutuhan perjalanan ke luar kota dan beberapa motiv lainnya.
“Untuk mengatasi Covid-19 ini salah satu caranya adalah dengan menghambat dari hulu. Hal itu jauh lebih baik daripada kita menyelesaikannya di hilir. Maksudnya, kita tangkap orang-orang yang ternyata reaktif dan langsung kita swab,” kata Dr Syah Mirsya Warli.
Humas RS USU Muhammad Zeini Zein juga menepis rumor yang menyebutkan adanya pengutipan biaya atas kegiatan rapid test gratis tersebut. Ia mengatakan, sampai hari terakhir, pihak pimpinan RS USU terus melakukan pengawasan sehingga tidak memungkinkan terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang seperti pengutipan biaya dan lain-lain.
Sementara itu, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution, dalam kesempatan bertemu dengan Rektor USU menyampaikan ucapan terima kasihnya atas itikad baik dan partisipasi USU dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia berharap akan semakin banyak pihak yang melaksanakan kegiatan ini sehingga Covid-19 dapat segera dimusnahkan dan semuanya kembali hidup normal.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk terus memakai masker. “Masker itu bukan aksesoris, tapi sudah menjadi budaya baru masyarakat dunia. Juga jangan lupa untuk terus menjaga jarak, cuci tangan dan menghindari kerumunan,” kata Akhyar. (Nas)